[caption id="attachment_370121" align="aligncenter" width="547" caption="Beberapa pesawat Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta (HARIAN NASIONAL)"][/caption]
Banyak desakan dari berbagai kalangan untuk menutup maskapai penerbangan swasta di Indonesia Lion Air.
Mereka yang menuntut penutupan perusahaan milik Rusdi Kirana ini karena sering mengalami keterlambatan (delay).
Peristiwa delay yang terjadi baru-baru ini terlama dan terbesar di Indonesia. Beberapa penumpang Lion Air marah dan memaki-maki petugas Lion Air di berbagai bandara.
Pihak Lion Air pun berjanji akan mengembalikan uang tiket (refund) tanpa potongan. Dan saat ini penerbangan Lion Air normal kembali. Baca di sini
Saat ini, maskapai Lion Air memiliki ratusan pesawat mulai dari Boeing, Airbus, ATR.
Dalam pengembangan bisnisnya, Lion Air Group sebagai holding perusahaan melebarkan sayapnya dengan Batik Air, Wings Air, Malindo Air. Untuk Batik Air kelas premium di mana harganya setingkat Garuda Indonesia.
Sedangkan Wings Air melayani penerbangan di daerah perintis seperti kawasan Timur. Wings Air juga melayani antar kota seperti Bandung-Medan, Bandung-Semarang.
Kalaulah Lion Air ditutup perusahannya tentunya akan membuat Indonesia kacau karena orang yang bepergian menggunakan pesawat akan terganggu.
Misalnya orang Palembang mau ke Jakarta akan kebingungan bila Lion Air ditutup. Walaupun masih ada kekurangan, Lion Air masih dibutuhkan rakyat Indonesia.
Menutup Lion Air tidak memberikan solusi untuk mengatasi masalah bisnis penerbangan di Indonesia.