Mohon tunggu...
Maskur Abdullah
Maskur Abdullah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan Trainer

Jurnalis dan trainer, tinggal di Medan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aek Kanopan, Kota di Sumatera Utara yang Tak Pernah Tidur

19 Februari 2018   08:56 Diperbarui: 19 Februari 2018   10:07 6546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aek Kanopan, kota tak pernah tidur. (Foto/Novi Alviani Nur)

Banyak cerita menarik dari 'kota dagang' ini. Aek Kanopan sebenarnya dahulu ibukota Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhan Batu, Propinsi Sumatera Utara. Kualuh Hulu yang penduduknya sekitar 64.638 jiwa (data 2010), terkosentrasi di kota Aek Kanopan. Sejak pemekaran kabupaten, kota ini yang sebelumnya berada di Kabupaten Labuhan Batu, menjadi ibukota Kabupaten Labuhan Batuutara (Labura).

Letak geografisnya yang berada di jalan lintas Sumatera (Jalinsum), dan dikelilingi perkebunan (karet dan sawit) skala kecil (perkebunan rakyat), skala sedang dan skala besar (BUMN dan Swasta), kota ini menjadi sangat startegis. Strategis dari sisi sosial, ekonomi dan politik serta pendidikan.

Aek Kanopan terus berkembang, menjadi kota yang sangat sibuk, bahkan aktifitas di kota ini berlangsung hampir 24 jam. Tak salah kalau banyak orang menyebutnya sebagai kota "tak pernah tidur."Kota ini memiliki stasiun kereta api, dikenal dengan nama Stasiun Membangmuda, yang jumlah penumpangnya cukup banyak. Pun di sepanjang kota, terdapat stasiun/loket-loket bus dan taksi, untuk perjalanan jarak jauh mau pun dekat.

Bertumbuhnya kota Aek Kanopan, bahkan merembet ke daerah tetangganya yang masuk dalam wilayah Kabupaten Asahan. Terbatasnya ketersediaan lahan untuk pengembangan kota, karena sebagian besar lahan yang ada milik perusahaan perkebunan BUMN, maka mau tidak mau perkembangan kota mengarah ke wilayah Asahan, yaitu Leidong Barat dan Leidong Timur, Kecamatan Aek Leidong.

Pedagang kuliner yang mudah ditemukian di depan ruko-ruko, turut meramaikan kota Aek Kanopan hingga 24 jam. (Foto/Novi Alviani Nur)
Pedagang kuliner yang mudah ditemukian di depan ruko-ruko, turut meramaikan kota Aek Kanopan hingga 24 jam. (Foto/Novi Alviani Nur)
Pada siang mau pun malam hari, roda ekonomi di kawasan ini berputar cukup lancar. Berjarak sekitar 260 Km sebelah selatan dari kota Medan, dan posisinya berada di Jalinsum, kota ini menjadi tempat persinggahan bus-bus jarak jauh (Medan -- Pekanbaru -- Jakarta atau Medan -- Padang). Kondisi ini tentu sangat menguntungkan dari sisi ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi di Aek Kanopan sekitarnya akan meningkat tajam ketika harga komoditi unggulan di daerah ini, berupa sawit dan karet, mengalami kenaikan. Bisa-bisa showroom sepeda motor pun kehabisan stok karena tingkat pembelian yang meningkat.

Aek Kanopan dan daerah di sekitarnya cukup dikenal dengan kulinernya. Para pendatang mau pun perantau yang pulang kampung, biasanya akan mengejar makanan khas daerah ini. Ada banyak warung nasi yang menyediakan menu khas, misalnya ikan sungai, udang gala, ayam kampung, anyang ayam, dan menu spesial lainnya.

Tumbuhnya ekonomi di kota Aek Kanopan bisa dilihat tidak saja dari geliat dan ramainya masyarakat yang bertransaksi, tapi juga dari keberadaan banknya. Sedikitnya ada sekitar 6 unit bank cabang/cabang pembantu tersedia di sini . Ada bank BNI, BRI, Mandiri, Bank Sumut dan bank-bank swasta lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun