Mohon tunggu...
Maskur Abdullah
Maskur Abdullah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan Trainer

Jurnalis dan trainer, tinggal di Medan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Benarkah Dominasi Bisnis Tionghoa Mulai Bergeser?

30 Januari 2018   07:31 Diperbarui: 30 Januari 2018   09:30 3202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung-gedung menjulang tinggi, hotel, apartemen, mall dan gedung mewah lainnya, umumnya dimiliki pengusaha Tionghoa

Data BPS (Badan Pusat Statistik) berdasarkan sensus penduduk (SP) tahun 2010, warga negara yang mengaku keturunan Tionghoa hanya sebesar 2.832.510 orang; atau hanya berjumlah 1,20% dari total penduduk Indonesia sebesar 236.728.379 orang; dengan menempati peringkat 18 dari suku-suku lainnya.

Dari data tersebut, terlihat jelas pula bahwa mayoritas suku Tionghoa saat ini tinggal di daerah perkotaan,sebanyak 2.643.134 orang (93,31%); sedangkan sisanya yang berjumlah 189.376 orang (6,69%) tinggal di daerah pedesaan. Pada data tersebut, suku/etnis Tionghoa ternyata menduduki peringkat ke 2 atau 3 terbanyak yang tinggal di daerah perkotaan.

Di Sumatera Utara - masyarakat etnis Tionghoa menduduki posisi ketiga terbesar dengan jumlah penduduk 340.320 orang. Suku Tionghoa ini sebagian besar bermukim di wilayah Kota Medan (komunitas terbesar) dan menyebar di kota-kota kabupaten/kota yang lain.

Kota-kota di luar Medan yang jumlah suku Tionghoanya signifikan antara lain, kota Tanjungbalai,  R.Prapat, Kisaran, Rampah, Pematangsiantar, Binjai dan di beberapa kota kecamatan, seperti Aek Kanopan, Indrapura, Perbaungan, Perdagangan, Pantai Cermin, Pantai Labu, Pakam, Galang dan lainnya.

Muhdi, pengusaha non Tionghoa di Sumatera Utara yang memproduksi keripik singkong berlabel Kreasi Lutfi, sudah ekspor produknya hingga ke Korea Selatan dan Hongkong.
Muhdi, pengusaha non Tionghoa di Sumatera Utara yang memproduksi keripik singkong berlabel Kreasi Lutfi, sudah ekspor produknya hingga ke Korea Selatan dan Hongkong.
 Dominasi Bisnis                                                                                                          

Memang sulit dipungkiri bila disebut bahwa suku Tionghoa di Indonesia, selama ini mendominasi ekonomi, melalui usaha-usaha yang dijalankannya. Lihat saja, mulai dari skala perusahaan raksasa/besar,  menengah, kecil hingga mikro, tampak seolah-olah hanya didominasi suku Tionghoa.

Lihat saja daftar orang terkaya di Indonesia, merupakan satu realitas yang tak terbantahkan. Bahkan dari 10 orang kaya Indonesia versi majalan Forbes, hanya Chairul Tanjung (bos Trans Corp), satu-satunya non Tionghoa yang masuk daftar.

Tak terkecuali di Sumatera Utara. Pemilik perusahaan perkebunan besar, perusahaan showroom mobil, perusahaan ekspor/impor, rumah sakit besar, hotel berbintang, mall, restoran elite, sekolah elite hingga toko swalayan, baik besar mau pun sedang, umumnya dimiliki pengusahaTionghoa.

Walau secara jumlah penduduk relatif kecil, namun secara ekonomi, suku Tionghoa tergolong sukses dan mendominasi. "Di desa-desa pun mereka sukses di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan bisnis lainnya," kata Muhammad Yusuf, seorang pengusaha yang memiliki hubungan cukup dekat dengan para pengusaha Tionghoa di Perbaungan, Serdang Bedagai, Sumut.

"Mulai dari usaha mie pinggir jalan, toko, cafe/restoran, toko grosir hingga mall, mereka ada. Saudara kita dari suku Tionghoa ini memang dikenal gigih dan etos kerjanya perlu kita contoh," lanjut Yusuf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun