Selamat pagi jiwa yang berapi – api, jiwa yang bebas kemanapun pergi.
Selamat pagi jiwa yang kini sepi, beralaskan tanah tapi kemudian bisa terbangun dan lari.
Halooo santri, halo kaum yang terbuka hati beberapa kami menanti.
Kapan kau akan sampai disini, bersama kami membangun pondasi yang tak kunjung berdiri?
Â
Selamat pagi kaum yang terkotak – kotak tanpa bisa keluar dari otak
Bagaimana caramu berjalan, sementara kakimu hanya Cuma bisa kedepan dan kebelakang.
Aduh bapak.. kasian, kalian kaya tapi tak merasa menang
Kurasa sementara ini uang bisa membuat diam tuan.
Â
Selamat pagi beberapa opini yang selalu berkembang, meremah makanan.