Mohon tunggu...
Mas Kuncoro
Mas Kuncoro Mohon Tunggu... Guru - Profil Saya

Seorang Guru eSDe Yang Gemar Menulis di blog. Untuk mengikuti tulisan terbaru saya, silakan FOLLOW! Silakan tinggalkan komentar agar bisa saya kunjungi balik. Salam jabat erat!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kepulauan Mariana Utara, Permata Mikronesia dengan Panorama Eksotis dan Kisah Menariknya

25 Oktober 2024   23:01 Diperbarui: 26 Oktober 2024   05:59 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Kepulauan Mariana Utara (Sumber gambar: Tangkap layar Google Maps)

MASKUNCORO - Kepulauan Mariana Utara adalah sebuah wilayah yang terletak di Samudra Pasifik bagian barat, sekitar 2.500 kilometer sebelah timur Filipina dan 2.000 kilometer sebelah utara Papua Nugini.

Kepulauan ini adalah bagian dari Mikronesia, dengan luas wilayah sekitar 464 kilometer persegi yang terbagi atas 14 pulau, termasuk Saipan, Tinian, dan Rota yang merupakan pulau-pulau utama. 

Meski kecil, Kepulauan Mariana Utara memiliki pesona alam yang luar biasa, sejarah yang kaya, dan budaya yang beragam, membuatnya menjadi tujuan wisata yang menarik dan salah satu wilayah Amerika Serikat yang unik di Samudra Pasifik.

Kepulauan ini memiliki status sebagai "Commonwealth" dari Amerika Serikat, yang berarti ia memiliki pemerintahan sendiri namun masih di bawah yurisdiksi AS. 

Sebagai persemakmuran, Kepulauan Mariana Utara memiliki otonomi dalam urusan internalnya namun tetap mengikuti kebijakan luar negeri dan pertahanan yang diatur Amerika Serikat. 

Ini membuat Kepulauan Mariana Utara menjadi unik karena penduduknya memiliki status warga AS tanpa perlu melewati proses naturalisasi yang rumit.

Selain dikenal karena keindahan alamnya, Kepulauan Mariana Utara memiliki warisan budaya yang menarik. Budaya masyarakat asli Chamorro dan Carolinian, yang sudah mendiami wilayah ini selama ribuan tahun, masih dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. 

Kedua budaya ini hidup berdampingan dengan budaya Barat yang diperkenalkan setelah penjajahan Spanyol, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Dengan demikian, budaya Kepulauan Mariana Utara menjadi perpaduan unik yang penuh warna.

Secara geografis, kepulauan ini menawarkan pemandangan alam yang eksotis, mulai dari pantai berpasir putih, terumbu karang yang penuh warna, hingga pemandangan pegunungan vulkanik yang spektakuler. 

Saipan, yang merupakan ibu kota kepulauan ini, terkenal dengan pantainya yang indah dan spot snorkeling serta diving yang menakjubkan. 

Para penyelam dari seluruh dunia datang untuk menikmati keindahan bawah laut Kepulauan Mariana Utara yang kaya akan flora dan fauna laut, serta situs-situs kapal karam yang menjadi saksi sejarah Perang Dunia II.

Tidak hanya itu, Kepulauan Mariana Utara juga memiliki situs-situs bersejarah yang menarik. Selama Perang Dunia II, Saipan menjadi medan pertempuran yang penting antara Jepang dan Amerika Serikat. 

Terdapat banyak peninggalan seperti bunker, meriam, dan kapal karam yang menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik pada sejarah perang. 

Pulau Tinian juga memiliki nilai historis tinggi karena menjadi tempat dari mana pesawat yang menjatuhkan bom atom di Hiroshima, Enola Gay, berangkat. Situs ini kini menjadi objek wisata sejarah yang dikunjungi banyak turis.

Ekonomi Kepulauan Mariana Utara sebagian besar bergantung pada pariwisata, khususnya wisatawan yang datang dari Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok. 

Wisatawan datang untuk menikmati keindahan pantai, budaya lokal, dan warisan sejarah. Selain pariwisata, sektor lainnya seperti perikanan dan pertanian turut memberikan kontribusi terhadap perekonomian lokal meski dalam skala yang lebih kecil. 

Penduduk setempat juga terlibat dalam industri kerajinan tangan, seperti pembuatan perhiasan tradisional, ukiran kayu, dan tenun yang dijual kepada wisatawan.

Selain pariwisata dan budaya, Kepulauan Mariana Utara memiliki potensi dalam bidang lingkungan hidup. Pulau-pulau ini dikelilingi oleh ekosistem laut yang kaya, dan terumbu karang di sekitar wilayah ini menjadi rumah bagi berbagai spesies laut. 

Namun, ekosistem ini juga menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim dan meningkatnya suhu laut. Pemerintah setempat bekerja sama dengan komunitas internasional untuk melestarikan keanekaragaman hayati di wilayah ini dan melindungi ekosistem laut agar generasi mendatang masih dapat menikmatinya.

Penduduk Kepulauan Mariana Utara sebagian besar adalah masyarakat Chamorro dan Carolinian, namun terdapat juga komunitas Asia, seperti warga Filipina, yang datang bekerja di sektor pariwisata dan jasa. 

Masyarakat di Kepulauan Mariana Utara memiliki gaya hidup yang santai dan ramah, yang sangat menghargai tradisi dan budaya lokal. 

Banyak perayaan dan festival budaya digelar sepanjang tahun yang melibatkan tari-tarian tradisional, musik, dan kuliner khas. Hal ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang sangat menarik.

Di sisi pendidikan, Kepulauan Mariana Utara memiliki sistem pendidikan yang serupa dengan Amerika Serikat, dengan sekolah-sekolah yang mengajarkan kurikulum AS. 

Di wilayah ini juga terdapat Northern Marianas College, sebuah perguruan tinggi negeri yang menawarkan berbagai program studi bagi penduduk setempat. 

Perguruan tinggi ini juga menarik mahasiswa internasional yang tertarik dengan studi maritim, pariwisata, dan studi lingkungan yang berfokus pada ekosistem Samudra Pasifik.

Dari segi pemerintahan, Kepulauan Mariana Utara memiliki gubernur dan legislatif sendiri yang mengatur urusan domestik. Mereka memiliki perwakilan yang terpilih di Kongres Amerika Serikat namun tanpa hak suara, mirip dengan wilayah persemakmuran AS lainnya seperti Puerto Rico. 

Hal ini menjadikan Kepulauan Mariana Utara sebagai bagian dari Amerika Serikat dengan hak otonomi, namun tetap dipengaruhi oleh kebijakan federal AS.

Meski jauh dari daratan Amerika Serikat, hubungan antara Kepulauan Mariana Utara dan AS tetap terjaga kuat. Amerika Serikat mendukung pembangunan infrastruktur di kepulauan ini, termasuk layanan kesehatan dan pendidikan. 

Selain itu, militer Amerika Serikat juga memanfaatkan kepulauan ini sebagai basis strategis di Pasifik, mengingat lokasinya yang dekat dengan Asia Timur.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun