Para penyelam dari seluruh dunia datang untuk menikmati keindahan bawah laut Kepulauan Mariana Utara yang kaya akan flora dan fauna laut, serta situs-situs kapal karam yang menjadi saksi sejarah Perang Dunia II.
Tidak hanya itu, Kepulauan Mariana Utara juga memiliki situs-situs bersejarah yang menarik. Selama Perang Dunia II, Saipan menjadi medan pertempuran yang penting antara Jepang dan Amerika Serikat.Â
Terdapat banyak peninggalan seperti bunker, meriam, dan kapal karam yang menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik pada sejarah perang.Â
Pulau Tinian juga memiliki nilai historis tinggi karena menjadi tempat dari mana pesawat yang menjatuhkan bom atom di Hiroshima, Enola Gay, berangkat. Situs ini kini menjadi objek wisata sejarah yang dikunjungi banyak turis.
Ekonomi Kepulauan Mariana Utara sebagian besar bergantung pada pariwisata, khususnya wisatawan yang datang dari Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok.Â
Wisatawan datang untuk menikmati keindahan pantai, budaya lokal, dan warisan sejarah. Selain pariwisata, sektor lainnya seperti perikanan dan pertanian turut memberikan kontribusi terhadap perekonomian lokal meski dalam skala yang lebih kecil.Â
Penduduk setempat juga terlibat dalam industri kerajinan tangan, seperti pembuatan perhiasan tradisional, ukiran kayu, dan tenun yang dijual kepada wisatawan.
Selain pariwisata dan budaya, Kepulauan Mariana Utara memiliki potensi dalam bidang lingkungan hidup. Pulau-pulau ini dikelilingi oleh ekosistem laut yang kaya, dan terumbu karang di sekitar wilayah ini menjadi rumah bagi berbagai spesies laut.Â
Namun, ekosistem ini juga menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim dan meningkatnya suhu laut. Pemerintah setempat bekerja sama dengan komunitas internasional untuk melestarikan keanekaragaman hayati di wilayah ini dan melindungi ekosistem laut agar generasi mendatang masih dapat menikmatinya.
Penduduk Kepulauan Mariana Utara sebagian besar adalah masyarakat Chamorro dan Carolinian, namun terdapat juga komunitas Asia, seperti warga Filipina, yang datang bekerja di sektor pariwisata dan jasa.Â
Masyarakat di Kepulauan Mariana Utara memiliki gaya hidup yang santai dan ramah, yang sangat menghargai tradisi dan budaya lokal.Â