MASKUNCORO - Saat guru memfasilitasi muridnya, seperti apakah bentuk pertanyaan yang dapat dilontarkan untuk mengajak murid berefleksi? Mari simak uraian berikut ini.
Dalam proses pendidikan, peran guru sebagai fasilitator pembelajaran memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk pemikiran kritis dan refleksi pada murid.Â
Salah satu metode yang terbukti efektif adalah melalui penggunaan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pemikiran mendalam.Â
Dalam konteks ini, guru diundang untuk menyajikan pertanyaan-pertanyaan terbuka, menyelidiki, berbasis pengalaman, dan reflektif, sehingga mendorong murid untuk tidak hanya memahami konsep-konsep tertentu, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan pemecahan masalah.Â
Dengan pendekatan ini, proses pembelajaran tidak hanya menjadi aktif dan dinamis, tetapi juga membantu membentuk pola pikir yang kreatif dan reflektif pada generasi mendatang.
Guru yang efektif selalu berusaha untuk memfasilitasi pembelajaran murid dengan mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran kritis dan refleksi.Â
Pertanyaan-pertanyaan ini tidak hanya menguji pemahaman siswa tetapi juga mendorong mereka untuk menjelajahi konsep lebih dalam.Â
Berikut adalah beberapa bentuk pertanyaan yang dapat diajukan guru untuk mengajak murid berefleksi:
1. Pertanyaan Terbuka
- "Apa pendapatmu tentang konsep ini?"
- "Bagaimana kamu mendefinisikan ide ini?"
- "Apakah ada sudut pandang lain yang mungkin perlu dipertimbangkan?"