Mohon tunggu...
Kun Kun
Kun Kun Mohon Tunggu... -

Pemuda hampir paruh 30-an dengan 45% mimpi, 35% cita-cita, dan 20% optimisme.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bencana, Doa dan Keindonesiaan

5 November 2010   16:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:49 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berulang kali rekan sejawat berduka

Sanak keluarga dipanggil oleh Yang Maha Kuasa

Namun tiada sembahyang bersama bagi yang dipanggil ke sisi-Nya

Amukan air dan amarah api menelan ratusan nyawa

Tiada pula panduan doa di hari istimewa

Terlebih urunan dana sebagai tanda peduli sesama

Apakah karena kaki ini tidak sedang di tanah bencana?

Apakah jiwa ini sedang tidak mengawang di Indonesia?

Mungkin hanya perlu unjuk rasa menyambut Obama?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun