Mohon tunggu...
Mas Karso
Mas Karso Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Just An Ordinary Old Man, Who Wants To Be A Real Man.......(http://www.mayasaya.com)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Korupsi......

16 Juli 2012   16:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:54 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

* "Bapak mau ke mana....?", tanya saya pada bapak (almarhum). Wajahnya yang biasa ramah, saat itu kelihatan tegang, kecewa, marah. Pakaian yang dikenakan berbeda dengan biasanya, menggunakan Pakaian Dinas Lapangan dengan dua buah pistol di pinggangnya.  (Catatan : untuk seorang anggota ABRI setahu saya saat itu biasanya menggunakan Pakaian Dinas Harian untuk ke kantor). Umur saya pada saat itu sekitar 11 - 12 th.

* "Bapak mau nembak orang mas (nama saya)....!!" dengan suara tinggi sambil berkemas-kemas.
"Siapa yang mau ditembak pak?" tanya saya lagi dengan apa adanya, Saya tahu banget, karena beliau angkatan '45, pasti sudah ikut perang dan sudah pernah nembak orang, tapi orang Belanda tentunya....

." Si Anu....! " (menyebutkan sebuah nama seseorang), yang setahu saya nama tersebut adalah salah satu komandan di kesatuan bapak. Sebagai anak-anak, hanya sebatas itu saja yang saya lakukan, sementara berbagai perasaan campur aduk di dalam hati ; "Ada masalah  apa ya?", "Bgmn kalau yang ditembak meninggal dunia?", " Kalau  Bapak masuk penjara, keluarga bagaimana ya?"
* Beberapa hari kemudian, tanpa saya bertanya, bapak menceritakan latar belakang kejadian yang sebenarnya. Bahwa, beberapa hari sebelumnya bapak diminta oleh pemilik losmen (kami sekeluarga tinggal di sebuah losmen di Jakarta, karena tidak kebagian rumah dinas) agar meninggalkan losmen. Alasannya dari pihak kesatuan sudah beberapa bulan tidak pernah membayar uang sewa. Dari hasil penyelidikan bapak , yang menggunakan uang itu adalah oknum yang bernama si Anu tadi.
* Singkat cerita, bapak mengurungkan niatnya karena beberapa alasan :
- Diingatkan oleh ibu dan kakak-kakak saya
- Masih ingat akan nasib anak-anaknya apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
- Masih sadar negara kita adalah negara hukum
* Kesimpulannya, pada saat itu (sekitar tahun '70 an) ternyata  sudah ada yang namanya korupsi. yang sampai sekarang masih kita perangi bersama. Saya tidak tahu, apakah sebelum tahun 70'an sudah ada juga yang namanya korupsi......, atau jangan-jangan dari jaman kerajaan dulu sudah ada ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun