RRQ Hoshi semakin menggila dengan mengalahkan Todak di hari kedua playoff MSC 2022. Tim RRQ Hoshi tampil percaya diri di pertandingannya kali ini sehingga mereka berhasil membantai habis tim Todak dengan skor 3-0. Dengan hasil ini, Tim RRQ Hoshi menunjukkan bahwa mereka pantas untuk memperoleh kemenangan kali ini. Pertandingan ini juga menjadi kunci bagi tim RRQ Hoshi untuk melangkahkan kakinya ke panggung final upper bracket.
Hari ini, Rabu 15 Juni 2022 timPada babak playoff diterapkan sistem best of 5 dimana tim yang mendapat kemenangan 3 game terlebih dahulu dipastikan akan menang dan melanjutkan ke babak selanjutnya. Final upper bracket sendiri bukan menjadi akhir perjalanan bagi tim RRQ Hoshi, melainkan jika tim RRQ Hoshi memenangkan pertandingan di final upper bracket akan menuju ke babak grand final yang sebenarnya. Mereka akan menunggu musuh yang akan datang dari final lower bracket.
Di pertandingannya melawan Todak, tim RRQ Hoshi kembali menurunkan susunan pemain sama seperti pertandingannya melawan tim Omega di hari minggu yang lalu. Susunan pemainnya yakni Alberttt sebagai jungler, Clayyy sebagai midlaner, Vyn sebagai roamer, Skylar sebagai goldlaner, dan R7 sebagai offlaner.
Memasuki fase draft pick game pertama, tim Todak dengan santainya melepas hero Franco untuk digunakan oleh Vyn. Namun mereka tetap respek kepada Ling milik Alberttt dengan melakukan ban terhadapnya. Kemudian masuk ke permainan, pada kali ini tim RRQ Hoshi bermain dengan sangat objektif dan juga agresif. Mulai dari early game hingga mid game tim RRQ Hoshi sama sekali tidak memberikan kesempatan bagi tim Todak untuk mengambil resource objektif yang ada. Meskipun jumlah kill masing-masing tim tidak berbeda jauh, namun perbedaan dari segi item dan gold yang dimiliki cukup terbilang banyak, yakni berbeda sekitar 4000 gold di menit ke 11. Ini adalah dampak dari tim Todak yang tidak mampu untuk mendapatkan satu pun objektif di game kali ini.Â
Faktor lainnya yang cukup membuat tim Todak kesulitan yakni hook Franco milik Vyn yang memiliki akurasi luar biasa sehingga siapapun yang terkena hooknya bisa dipastikan mati. Ternyata ini menjadi sebuah kesalahan bagi tim Todak karena melepas Franco. Tim RRQ Hoshi berhasil mengakhiri game pertama ini pun dikarenakan momen yang dibuat oleh Franco milik Vyn dengan kombinasi Claude milik Skylar yang membuat musuh yang sedang santai bertahan tiba-tiba dibuat panik oleh mereka berdua. Konsistensi tempo permainan yang diterapkan oleh tim RRQ Hoshi pun membuat mereka berhasil merebut poin di game pertama.
Pada game kedua nampaknya tim Todak tidak lagi ingin memberikan ruang bagi Franco milik Vyn untuk beraksi. Ini terbukti dengan ban yang dilakukan mereka terhadap Franco. Namun hal ini masih belum menjadi solusi bagi tim Todak untuk bisa menguasai permainan. Masih sama saja dengan game pertama dimana tim Todak kesulitan untuk mendapatkan objektif, mereka hanya berhasil menghancurkan 1 turret milik tim RRQ Hoshi.Â
Bahkan dari segi kill saja mereka tertinggal jauh tidak seperti game pertama. Mereka seperti tidak bisa menemukan ritme permainannya. Lain halnya dengan tim Todak, permainan cantik dan kerja sama tim RRQ Hoshi yang dihasilkan dari chemistry antar pemain membuat para penonton semakin menikmati jalannya permainan. Bahkan di akhir permainan Skylar dengan Beatrixnya mampu untuk mendapatkan triple kill atas tim Todak. Kemenangan yang didapat di game kedua ini semakin membuat para penonton bahagia karena hanya perlu satu game lagi untuk dapat melangkah ke final upper bracket.
Di game ketiga alias game terakhir, tim Todak sepertinya masih berusaha memutar otak untuk bisa memenangkan permainan dan terus melanjutkan perlawanan.Â
Pada kali ini mereka mencoba untuk mengambil 4 hero yang digunakan oleh RRQ Hoshi, yakni Franco, Beatrix, Esmeralda, dan Julian. Mereka juga melakukan ban terhadap Ling, Xavier, Lancelot, Dyrroth, dan Claude. Namun lagi dan lagi ini bukanlah solusi yang bagus bagi tim Todak. Pilihan ini malah membuat permainan mereka di game ketiga semakin berantakkan, sangat berbeda sekali dengan penampilan Todak di game pertama dan kedua. Di early game saja tim Todak bermain dengan sangat pasif, mereka tidak berinisiatif untuk melakukan set up terlebih dahulu.Â
Mereka seperti hanya menunggu tim RRQ Hoshi untuk menyerang terlebih dahulu. Tim Todak nampaknya ingin bermain hati-hati dan tidak ingin terbawa dengan gaya main agresif dan rotasi cepat yang dilakukan tim RRQ Hoshi. Namun sayang sekali gaya bermain pasif yang dilakukan tim Todak malah membuat tim RRQ Hoshi semakin menggila, di menit 5 saja mereka sudah unggul kill 6 dan tim todak tidak mendapat kill sama sekali.Â
Selain itu mereka juga mendapatkan outer turret mid yang seharusnya dijaga ketat oleh tim Todak karena turret ini salah satu kunci dari sebuah permainan. Dengan hancurnya outer turret mid milik tim Todak membuat tim RRQ Hoshi semakin leluasan untuk melakukan set up dan rotasi karena penguasaan map yang sudah lebih luas. Di mid game hingga late game tim RRQ Hoshi semakin mengendalikan permainan dan membuat tim Todak tidak dapat berkutik banyak. Pada akhirnya RRQ Hoshi berhasil menutup game kali ini dan mendapatkan hasil 3-0 di pertandingan hari ini.