Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Sumpah Putri Ming

28 Juni 2016   01:03 Diperbarui: 30 Juni 2016   20:59 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Slamet. Tahta itu bukan milikmu. Ada yang lebih berhak lagi. Dia adalah anak kandung Raja Difangir. Namun untuk menghindari kekosongan pemerintahan bolehlah Slamet untuk sementara menjalankan pemerintahan kerajaan Matraman Raya. Namun Slamet tidak perlu naik tahta, karena itu buka jatah Slamet"

Raja Armanda lalu meningggalkan Istana Kerajaan Matraman Raya dari hiruk pikuk demonstrasi masa yang berkecamuk di istana kerajaan Matraman Raya. Raja Armanda sadar, tidak mungkin memerangi rakyatnya sendiri. Dia bermaksud segera mencari cucunya, Adhieyasa Adhieyasa. Begitu nampak Bunda Fitri di antara kerumunan masa, yang tadi ditinggalnya untuk melerai pertempuran yang akan terjadi antara Difangir dengan rakyatnya, maka dengan segera, disambarnya Bunda Fitri.

"Ayo kita cari cucu kita, Bunda Fitri"

Di lain pihak, karena Slamet Raharjo Jati sudah merasa usahanya berhasil, maka dengan serta merta Slamet Raharjo Jati segera memproklamirkan diri sebagai Raja Kerajaan Matraman Raya.

"Kawan-kawan. Perjuangan kita sampailah saat yang berbahagia. Kekuasaan sudah kita dapatkan. Untuk itu, Tidak perlu kita pedulikan, apakah sebagai Raja, saya harus berkuasa dengan duduk di tahta atau tidak. Sepertinya bangunan Garuda Wisnu Kencana, beserta teman-teman yang mengawal saya menjadi Raja ini, lebih megah dan lebih besar dari pada tahta istana Kerajaan Matraman Raya. Untuk itu, perlu kawan-kawan sampaikan berita bahagia ke seluruh penjuru pelosok negeri, bahwa mulai hari ini, Raja Kerajaan Matraman Raya adalah Slamet Raharjo Jati."

"Hidup Raja Slamet. Hidup Raja Slamet" 

"Namun supaya pemerintahan kerajaan Matraman raya ini dapat berjalan lancar dan aman. Raja Slamet, tidak ingin masyarakat terpecah-pecah dalam golongan-golongan. Untuk itu kawan-kawan kita yang sudah terbiasa dengan gerakan Pokoke nJodil, harap kita rangkul kembali. Bahkan kalau perlu kita ikuti kebiasaan mereka yang dinamis itu, yaitu gerakan Pokoke nJondil. Sebagai Raja, Slamet ingin seluruh masyarakat di kerajaan Matraman Raya ini bahagia. Dan untuk itu, juga saya nobatkan Miss Tami Zen sebagai permaisuri kerajaan Matraman Raya"

"Hidup Raja Slamet. Hidup Raja Slamet. Pokoke nJondil. Hidup Miss Tami Zen."

Hiruk pikuk di istana Kerajaan Matraman Raya semakin lama semakin membahana. Masa Raja Slamet Raharjo Jati, yang didominasi gerakan bela diri, berakting dan mengaji telah menyatu dengan gerakan Pokoke nJondil. Semakin heboh lah Geger di Kerajaan Matraman Raya. Dikhawatirkan jika Adhieyasa Adhieyasa Setrum 35000 megawatt perang tanding dengan Slamet Raharjo Jati untukmemperebutkan Tahta Kerajaaan Matraman Raya, akan terjadi Ontran-Ontran di Kerajaan Matraman Raya. Slamet Raharjo Jati yang didukung oleh Permaisuri Tami Zen dan hampir seluruh komponen masyarakat, sedang Adhieyasa Adhieyasa yang mempunyai kekuatan luar biasa Setrum 35000 megawatt yang dapat dipastikan akan mengamuk dengan segala kekuatan yang dimilikinya.

Situasi dan kondisi Kerajaan Matraman Raya sesungguhnya dalam keadaan yang gawat.

Ki Difangir, sambil membawa Putri Ming berusaha ke luar dari istana lewat pagar belakang. Dengan sisa sisa tenaga Ki Difangir karena luka dalam yang terjadi dari serangan ajian angin sakti yang membalik ke dalam tubuhnya, Ki Difangir berusaha menyelamatkan diri bersama Putri Ming. Setelah bersusah payah Ki Difangir berhasil ke luar dari pagar istana, baru saja menginjak bumi, terdengar teriakan keras:
"Difangir. Jangan lari kamu. Aku Adhieyasa Adhieyasa tidak akan pernah membiarkanmu lari dengan tidak bertanggung jawab seperti ini. Kau harus bertanggung jawab karena telah berhasil mencuri hati, buah hatiku Putri Raisani. Untuk itu rasakan kekuatan Setrum 35000 megawatt ini. Kau harus mati ditanganku Difangir."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun