[caption caption="Putri Raisani belanja ke Orchard road"][/caption]
"Ayah, antarkan Putri ke halte di dekat hotel Acacia"
"Ada apa Puput. Ini kan hari sudah malam. Lagian kamu kan perempuan. Kan apa kata orang nanti, kalau Puput malam malam  di halte"
"Ayah. Puput mau merasakan kembali sensasinya"
"Ah, kamu ini ada ada saja. Ayah nggak setuju. Puput boleh minta apa saja selama ini. Puput minta ke Rupat Utara, padahal Ayah mau ke Kota Raja. Ayah kabulkan."
"Puput mau ke Jakarta, karena Bunda Lilik juga mendesak. Ayah kabulkan. Yang tidak ayah kabulkan, kan hanya tidak setiap Puput minta, langsung Ayah setujui. Ayah punya jadwal Buka Puasa Bersama di Kantor Camat, lalu ayah diminta menyaksikan acara kaum tionghoa di Rupat Utara. Setelah itu, ayah, urus Puput lagi.'
"Tapi permintaan Puput sekali ini, ayah tidak dapat memenuhi. Hari sudah malam, lagian sensasi apa yang Puput hendak cari ?"
"Kanda. Mengapa Kanda tidak berpikir untuk minta bantuan emjeka ?"
"Minta bantuan emjeka. Bunda ini, bagaimana ? Kita sekarang ini di mana, emjeka di mana ? Lagian ini kan masalah Puput. Tidak ada hubungannya dengan emjeka. Bikin malu saja Bunda"
"Tapi ini kan fiksi, Kanda. Boleh boleh saja kan, dicoba ?"
"Hemmmm. Maksud Bunda Lilik ?"