Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[HORORKOPLAK] Titian Serambut Dibelah Dua

12 Januari 2017   07:35 Diperbarui: 12 Januari 2017   12:33 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bondan Kaja tiba-tiba kejang. Mulutnya terpaku. Matanya melongo. Bondan Kaja seperti tidak percaya, bahwa dia sedang berhadapan dengan Panembahan Jati. Panembahan Jati yang ahli ngelmu tua itu ternyata masih muda. Bukan saja orangnya berpenampilan sederhana, tetapi juga  tinggal di perkampungan orang orang biasa. Sulit membayangkan Panembahan Jati dapat ditemukan identitasnya, soalnya sobat karibnya yang tinggal di Jejer Kauman saja, belum pernah berjumpa. Namun situasi gegar wacana itu tiba tiba pudar, gara gara senyum Panembahan Jati yang ramah. Setelah mereka bersalaman sambil berjalan Panembahan Jati bercerita panjang lebar. Bondan Kaja seperti kena magnit, mengikut saja arah Panembahan Jati menuju, sambil sesekali berbisik oh begitu, ya, oh dan oh.

Dalam perjalanan Panembahan Jati, bercerita tentang apa saja, dari sejarah kerajaan di Jawa, keris, reformasi, krisek, sampai rumah hantu.

Rumah hantu ?

Ya. Rumah hantu.

Soalnya kalau rumah pejabat, nggak horor namanya.

Sok sok koplak. Emang bisa ?

Cling! 

Tiba-tiba ada notifikasi Line. Bunyi itu membuat kepala Bondan Kaja bergerak. Terbangun dii antara sadar dan tidak, Bondan Kaja segera mengambil smartphonenya. Coba dilihat sebentar, ada apa sih tengah malam begini, kok ada juga yang mau kontak, pikir Bondan Kaja.

mBah Ukik, tumben nih. Ngapain pinisepuh yang tahu sakdurunge winarak itu, malam-malam begini kontak via Line. Ngeri juga Bondan Kaja. mBah Ukik itu Petinggi Padepokan di Lereng Gunung Bromo. Sanepo apa yang akan diterima Bondan Kaja, dalam kehidupannya yang akan datang ya ? Tubuh Bondan Kaja bergidik. Layar smartphonenya bergerak-gerak, plung lap. Bondan Kaja semakin ngeri saja. Dengan semangat yang masih tersisa, Bondan Kaja mengusap layar hpnya.

Tiba-tiba muncul pesan, “Titian Rambut Dibelah Dua”.  

Alhamdulillah, pikir Bondan Kaja. Masih untung dibelah dua, kalau sempat dibelah tujuh, belum banyak nih persediaan yang dibawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun