Geliat Cak Imin
Tampak lama hilang dari peredaran, karena Zulhas lebih tampak ke sana ke mari, bagaimana langkah Cak Imin di Pilpres 2024. PAN dan PKB seolah tidak ingin saling mendahului dalam komunikasi politik partainya dengan pihak lain. PKB mungkin sudah merasa lebih punya posisi dengan Gerindra, sehingga tidak terlalu khawatir dengan geliat PAN, yang terkadang tampak mau ke arah Ganjar, terkadang mau ke arah Prabowo.
Apakah PAN ingin menjadi faktor determinan pada Pilpres 2024? Setelah masuk dalam pemerintahan bisa jadi PAN ingin tetap mampu meyakinkan pemilihnya dengan salah satu caranya bergabung dengan capres yang berpeluang besar memenangkan Pilpres 2024?
Hal yang dulu justru tampak pada aksi Cak Imin. Cak Imin boleh dikatakan selalu membawa PKB kepada capres yang potensial menang dalam Pilpres. Dua kali Pilpres terakhir Cak Imin selalu tampak sibuk. Cak Imin bahkan bisa jadi sempat mendorong terpilihnya Cawapres 2019. Jafi kalau kemudian Cak Imin mojok agak lama di keriuhan Pilpres 2024, memang agak mengherankan.
Bahkan wira-wiri Zulhas, seolah-olah bersamaan dengan mojoknya Cak Imin. Saat melihat hal itu, saya sempat sampai pada Quetion Mark.
Cak Imin sempat jadi bintang jika ada Pilpres. Terakhir bahkan mampu menggoyang MMD. Jadi saya mencoba menunggu kiprah Cak Imin.
Apakah tokoh yang didukung Cak Imin akan menang lagi di Pilpres. Boleh juga dibaca tokoh yang didukung NU?
Mojoknya Cak Imin, dan jungkir baliknya Zulhas membuat saya agak bingung. Ada apa ini?
Sementara PS semakin sering silaturahmi ke berbagai pihak. PS juga sering bersama Presiden ke berbagai tempat. PS bahkan sempat oleh berbagai kalangan dianggap dipercaya Presiden untuk Pilpres 2024. PS mungkin saja posisinya semakin menguat.
Saat PS sudah dianggap terlalu kuat. Bisa jadi seperti ada kesan Mega mulai ditinggalkan. Mega dan PDIP memang sudah mencalonkan Ganjar sebagai Capres. Bahkan dengan usulan Pilpres cukup dua Capres saja, boleh jadi baik PS dan Ganjar, menjadi tidak begitu problem. Tetapi kalau kemudian PS terlalu kuat, tentu saja akan sangat merugikan Ganjar dan PDIP.