Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Orang Darat Takut Laut

3 Maret 2023   06:20 Diperbarui: 3 Maret 2023   06:42 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sebelumnya

Bab 10 Orang Darat Takut Laut

Setelah Nety mendapat beasiswa S-2 di Kampus Biru dan perjuanganku untuk dapat membawa komputer dan printer yang diperlukannya ke Yogyakarta berhasil, aku pun berjuang untuk memperoleh beasiswa S-2 ke Yogyakarta.

Saat menunggu pengumuman lulus-tidaknya hasil tes S-2 yang sudah kulalui merupakan waktu yang begitu panjang dan menyesakkan dada. Pertama, setelah tes itu, tidak ada pengumuman. Padahal, tes sudah dilakukan berbulan-bulan sebelumnya. Kedua, hal itu membuat aku berpikir, peluang untuk lulus tes juga tidak diketahui besarnya. Alhamdulillah, pada waktu-waktu itu, aku sering mendapat tugas sebagai narasumber mewakili bidang. Tugas yang menantang adalah tugas-tugas sebagai narasumber ke pulau-pulau di Kepulauan Riau.

Namun, setelah tugas-tugas itu, aku memperolah tambahan penghasilan yang dapat kugunakan untuk pergi menengok istri ke Yogyakarta. Tugas yang paling menantang adalah pada saat sosialisasi Program JPS, pada masa Pak Habibie. Suatu program yang membuatku bukan hanya makin bertambah penghasilan, melainkan juga bertambah keyakinan diri untuk menjadi supporting staff.

Meningkatkan kompetensi diri, bersiap untuk menjalani tugas, dan berusaha mengantisipasi hambatan kendala tantangan-tantangan atau tugas-tugas yang harus kujalani walaupun belum ada perintah atau disposisi yang turun. Untuk tugas yang terakhir cukup sederhana melaksanakannya. Misal, ada surat masuk, maka kupelajari surat tersebut dan dicoba mempersiapkan bahan yang harus dikerjakan tanpa menunggu disposisi turun.

Dampak positif dari pola yang kukerjakan adalah begitu disposisi turun, bahan dapat segera disampaikan kepada bos. Hal itu membuka peluang bagiku untuk memperoleh kesempatan lebih besar mewakili bidang. Rezeki opportunity cost sebagai supporting staff itu datang jika ada kegiatan penting, sementara pejabat yang menangani tidak berada di tempat.

Pada suatu saat, ketika ada permintaan narasumber Program JPS untuk ke Kepulauan Riau datang, aku diminta mewakili bidang. Namun, kadang masalah timbul, justru karena kendala waktu yang di luar kekuatanku untuk merencakan perjalanan ke tempat tujuan. Surat di tanganku sudah melewati jadwal pesawat ke Batam. Sementara, kalau berangkat esok hari, jadwal sesi kantorku sudah lewat.

Akhirnya, aku naik kapal Jelatilk satu malam dari Pekanbaru ke Selat Panjang. Pagi hari, begitu sampai, langsung naik kapal dari Selat Panjang ke Tanjung Pinang. Sampai di Tanjung Pinang lewat tengah hari, masih ada waktu bernapas sebelum masuk ke sesi. Alhamdulillah.Dari Tanjung Pinang, siang hari berangkat ke Dabo. Sore hari sampai ke Dabo, besok pagi baru mengisi sesi. Itu berarti, untuk berangkat ke Tanjung Pinang harus menginap di Dabo satu malam lagi karena kapal dari Dabo ke Tanjung Pinang hanya berangkat sekali, pada pagi hari.

Besoknya, begitu sampai Tanjung Pinang sore hari, kapal dari Tanjung Pinang ke Pekanbaru jadwalnya baru esok harinya pula. Jadi, aku harus bermalam di Tanjung Pinang lagi. Hari itu, sudah malam kelima aku dinas luar kota. Sebetulnya, esok hari aku berencana akan berangkat dari Tanjung Pinang pulang ke Pekanbaru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun