Klopp mulai sewot ? Klopp sudah menjadi manajer fenomenal belakangan ini. Klopp berhasil mematahkan julukan manajer finalis. Seperti diketahui sebelum ini, Klopp sering membawa klub asuhannya masuk ke final namun tidak pernah juara. di luar Liga Jerman.Â
Klopp gagal dua kali meraih juara Liga Champions, bersama Dortmund musim 2012-2013, dan bersama Liverpool musim 2017-2018. Klopp juga gagal memberikan titel Juara Liga Primer Inggris, bagi Liverpool.Â
Musim lalu bahkan Klopp harus melihat Liverpool kalah angka dari City untuk meraih Juara Liga Primer Inggris. Namun prestasi Klopp membawa Liverpool dua kali masuk final Liga Champions dan terakhir bahkan mampu meraih Juara Liga Champions membuat Klopp dan Liverpool menjadi fenomenal.Â
Fenomenal bagi Liverpool karena itu gelar Liga Champions bagi Liverpool setelah penantian 14 tahun. Fenomenal bagi Klopp, karena akhirnya Klopp berhasil membawa klub asuhannya menjadi juara Liga Champions.Â
Namun Klopp tetap tidak begitu banyak komentar, begitu Liverpool memasuki laga musim 2018-2019. Klopp fokus untuk memenagkan setiap laga yang akan dijalani Liverpool.Â
Sementara Mou pada musim lalu, justru banyak mewarnai perbincangan pers sepakbola Inggris. Jika pada musim 2017-2018 Mou sering ribut dengan Conte suksesor Mou di Chelsea, maka Mou pada musim lalu lebih sering ribut dengan pemain, klub bahkan fans dan wartawan di MU.Â
Mou memang dulu pernah mendorong rivalitas dengan Pep di La Liga. Boleh dikatakan Pep bahkan lalu mundur dari Barca, setelah Mou sukses di Madrid. Namun rivalitas antara Mou dan Pep tidak begitu nampak vulgar di Liga Primer Inggris.Â
Walau pun Mou diharapkan dapat menandingi Pep yang sukses menjadikan City Juara Liga Primer Inggris, dengan MU yang diasuh Mou hanya duduk di peringkat ke dua. Begitu Muu bukan lagi menjadi pesaing berat Pep, maka Klopp dengan Liverpool lah yang saat ini akan menjadi rivalitas Pep dan City.
Namun mengapa Klopp harus lalu menjadi sewot ?
Bukankah pada saat Klopp fokus untuk memenangkan setiap laga yang akan dihadapi Liverpool, Klopp berhasil membawa Liverpool sukses ? Bukankah bahkan ketika Don Carlo mencoba memancing emosi Klopp saat Liverpool akan menjalani laga tandang dengan Napoli di babak penyisihan group Liga Champions, Klopp masih dapat menahan emosinya.Â