Pilihan politik sering membuat resiko untuk menghadapi langkah langkah ke depan.Â
Opportunity cost berani menolak perintah atasan atas dasar pijakan pijakan yang benar, aturan aturan yang berlaku, dapat beresiko hambatan, rintangan, tantangan bahkan ancaman.Â
Minimal resiko yang dihadapi adalah berkurangnya "rejeki". Jika rejeki dimaknai sebagai hadiah dari Big Bos. Akan beda jika mempunyai anggapan bahwa rejeki dari Allah Subhana wa Ta ala dapat datang dari pintu mana saja. Insya Aamiin.
Bisa juga kemudian teralineasi dari lingkungan, karena dianggap menjadi sosok yang dapat dikategorikan dapat menjadi ancaman kelangsungan hidup. Dekat dekat dengan orang yang berani melawan perintah Big Bos dapat dianggap menjadi satu kelompok yang sama.
Mendapat serangan dalam berbagai bentuk tugas yang di luar jangkauan. Sepertinya merupakan tugas namun mungkin bisa itu suatu salah satu bentuk ngeles, jika hal tersebut diklarifikasi.Â
Dapat juga berupa ancaman baik langsung atau pun tidak langsung pada keberadaan atau eksistensi, atau citra diri di lingkungan.Â
~~
Sebagai gambaran sederhana dari hal itu adalah karena saya dianggap menolak kebijakan Big Bos dalam pelaksana kebijakan Satu Pintu dengan menutup pintu ruangan yang paling  dekat ke arah meja saya. Saya diadukan ke Ustadz dalam suatu wirid, pengajian yang diadakan di kantor.
Sebulan sudah berlalu, waktu itu. Belum juga saya masuk ruangan, karena masalah pintu.
Tiba tiba ada acara wirid di kantor. Semua pejabat dan staf hadir di acara pengajian, yang biasanya diisi dengan ceramah dari Ustadz. Setelah selesai wirid, Ustadz membuka dialog untuk tanya jawab.
Tidak disangka sangka Big Bos bertanya kepada Ustadz, bagaimana menghadapi anak buah yang bandel, berani menolak perintah. Mendengar hal itu, kontan orang orang yang duduk di dekat saya, melihat ke arah saya sambil senyum senyum.