Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sanchez Simbol Pertarungan Mou dengan Pep: Pintu Masuk "Jebakan Batman" Perpanjangan Kontrak Mou

22 Desember 2018   11:11 Diperbarui: 22 Desember 2018   11:32 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sanchez Simbol Pertarungan Mou dengan Pep: Pintu Masuk "Jebakan Batman" Perpanjangan Kontrak Mou

Transfer Sanchez dari Arsenal ke MU sebetulnya diselingi drama. Sanchez yang pernah menjadi anak asuh Pep Guardiola, sudah sempat setuju untuk pindah ke City, ikut kembali menjadi anak buah Pep Guardiola. Sanchez merasa tidak lagi mempunyai harapan menjadi yang terbaik, jika masih berada di Arsenal. Pada musim lalu, Arsenal tidak termasuk dalam jajaran the big four, sebagai cerminan klub klub elit di Liga Primer Inggris. Posisi the big four juga mengindikasikan jika klub tersebut dapat menjadi peserta Liga Champions. 

Mou pernah mendapat penawaran tidak akan dipecat dari MU, jika mampu membawa MU ke the big four. Namun Mou bahkan sempat kesleo lidah, bahwa perlu ada kejaiban jika MU masih ingin berjuang untuk masuk ke the big four. Persaingan sengit antara City dan Liverpool saat itu dan munculnya Segitiga Bermuda lapis dua Spurs, Chelsea dan Arsenal di Liga Primer Inggris, yang sedang bergolak, membuat peluang MU untuk menerobos the big four sangat sulit. Mou mulai berpikir realistis tentang posisi "Enam Besar" dan yang penting tidak di bawah Everton.

Berbeda dengan masa kelabu musim ke tiga akhir tahun ini, yang membuat Mou dipecat dari MU. Pada akhir tahun lalu dengan terbukanya jendela transfer musim dingin, Mou sangat intensif berebut Sanchez dengan Pep Guardiola. Begitu keras usaha Mou untuk mendorong Sanchez supaya mau pindah ke MU dari Arsenal dari pada ke City ikut Pep Guardiola, Mou sampai menelpon langsung Wenger. Bukan itu saja tawaran nilai transfer yang besar dan gaji yang tinggi untuk Sanchez, dialkukan Mou, supaya Sanchez mau bergabung ke MU tidak ke City. 

Mou masih mempunyai obsesi besar untuk mengalahkan Pep Guardiola, yang tentu saja seiring dengan ekspetasi MU. Masa emas musim ke dua Mou di Madrid dan Chelsea, membuat MU terlena. MU mendukung langkah Mou dalam rangak mewujudkan impian masa emas musim ke dua Mou, dan begitu transfer Sanchez sukses, Mou pun memuji-muji MU.  Bukan hanya menyetujui transfer Sanchez dari Arsenal ke MU, untuk mengalahkan harapan Pep Guardiola, MU juga memberikan perpanjangan kontrak ke Mou sampai tahun 2020.   

Ekspetasi besar masa emas musim ke dua Mou, telah membuat MU lupa pada masa kelabu musim ke tiga Mou. Posisi MU yang bersaing keras dengan City di Liga Primer Inggris, menjadikan persaingan Mou dengan Pep Guardiola sangat kentara namun tidak nampak di publik. Keributan Mou dengan Conte seolah menutupi persaingan keras Mou dengan Pep Guardiola. Transfer sanchez dari arsenal ke MU yang sebelumnya sudah terjadi perundingan Sanchez ke City menjadi indikator kuatnya pertarungan Mou dengan Pep Guardiola.

Mou bukan saja berhasil mengalahkan Pep Guardiola pada transfer Sanchez, namun Mou juga berhasil mendorong MU untuk memperpanjang kontrak sampai 2020. Padahal pengalaman Mou baik di Madrid maupun di Chelsea selalu ada awan hitam musim ketiga Mou. Mu tidak sempat lagi memikirkan "jebakan batman" tersebut. Ekspetasi MU terhadap masa emas musim ke dua Mou lebih besar dari pada awan hitam yang sering muncul menjadi masa kelabu musim ke tiga Mou, apalagi posisi MU saat itu bersaing ketat dengan City yang sedang berada puncak klasemen Liga Primer Inggris,

Sanchez bukan saja menjadi simbol pertarungan Mou dengan Pep, namun bahkan menjadi pintu masuk "jebakan batman". Pada awal musim ke tiga Mou, MU baru menyadari. Ketika Mou mulai ribut dengan pemain yang cuti, permintaan transfer yang memerlukan biaya besar, serta antisipasi awan hitam musim ke tiga Mou. 

Namun semua kini telah berakhir. Mou di jalan tanpa MU dan MU pun berjalan tanpa Mou. Tinggal menunggu klub yang masih berambisi untuk menjadi juara dengan pola Mou. Tentu saja begitu juga dengan kebangkitan MU setelah tanpa Mou.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun