Ketika Pep Dukung Mou Lawan Klopp!

Mou mulai psywar dengan Kloop menjelang laga panas Liverpool lawan MU. Mou bahkan boleh dikatakan "mengejek" Klopp tentang prestasi Klopp. Mou menggunakan pola yang sama dengan Don Carlo, ketika Napoli hendak menjalani laga "hidup mati" ke Anfield, kandang Liverpool. Apakah Mou lupa jika hawa panas yang dibawa Don Carlo ternyata mentah di Anfiled ? Namun yang lebih aneh lagi, mengapa Pep Guardiola ikut menari dalam gendang Mou ? 

Bukan itu saja bahkan Pep Guardiola juga bermaksud ingin menonton laga Liverpool lawan MU. Nampaknya Pep ingin melihat secara langsung pola strategi dan taktik Mou dalam mengatasi laju impresif Liverpool. Saat ini City sudah mengkudeta Liverpool dari puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris. 

Hasil itu didapatkan City setelah City mampu hajar Everton 3-1 di Etihad Stadium. Namun bukan mustahil posisi puncak klasemen Liga Primer Inggris akan kembali direbut Liverpool, jika Liverpool mampu memenangkan laga kandangnya, pada saat menjamu MU.

Baik Klopp maupun Pep Guardiola tahu persis bahwa hanya Mou yang sanggup mengatasi Gegen Pressing Klopp pada musim lalu. Kloop dapat mengatasi Tiki Taka Pep Guardiola, Namun Klopp sering buntu jika harus menghadapi Mou. 

Mou tahu situasi dan kondisi Liverpool sedang dalam posisi tinggi setelah mampu mengatasi Napoli, di laga terakhir fase group Liga Champions. Namun Mou tidak peduli. Mou harus membawa MU bangkit dari kubur. Begitu MU akan menjalani laga tandang ke Anfield, kandang Liverpool, Mou pun mulai melakukan psywar yang panas. Mou seolah lupa, Don Carlo yang biasanya bagai si Rubah yang cerdik, yang kemudian juga diikuti Sarri ketika Chelsea akan menjamu City dan berhasil, Don carlo justru mencoba menjatuhkan mental skuad Liverpool, jauh sebelum laga, berakhir dengan kegagalan. 

Kali ini Mou langsung menohok ke Klopp dan tentu saja Liverpool. Ungkapan Mou tentang Liverpool yang hebat namun sampai saat ini nirgelar, nyata-nyata merupakan psywar yang Mou lancarkan terhadap Klopp dan Liverpool. Mou tahu bahwa keberuntungan berpihak Liverpool, saat Liverpool menghadapi Napoli yang di samping berdisiplin tinggi terhadap pertahanan, juga mencoba membuat serangan balik ke Liverpool dengan gencar. 

Pertarungan yang sengit dan seru tersaji antara Liverpool dan Napoli. Hanya karena Klopp memiliki Mo Salah yang merupakan seniman sepakbola, seperti halnya Neymar, Mbappe dan Cavani ketika berhadapan dengan Napoli, Liverpool mampu unggul tipis 1-0 saat menjamu Napoli.

Mou tahu cara menghentikan Mo Salah dan trio Firmansah, Firmino, Mane dan Mo Salah. Mou sangat berpengalaman dalam hal itu. Mou juga punya seniman seniman sepakbola pada diri Lukaku, Rashford, Pogba, Martial, Sanchez dan masih banyak lagi. Klopp boleh menunjukkan laju impresif saat bertanding dengan klub lain, namun tidak dengan MU. Catatan MU memang masih lebih baik dari pada Liverpool. 

Namun terkadang laga MU jumpa Liverpool sering menjadi laga yang membosankan ketika Mou menerapkan pola "parkir bus" secara ketat. Lalu mengapa Pep Guardiola juga ikut-ikutan mendukung Mou lawan Klopp ? Pep Guardiola jelas berkepentingan untuk mengamankan posisi City yang sat ini berada di puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris. 

Pep pernah "berkolaborasi" dengan Mou untuk menahan laju Arsenal supaya tidak dapat masuk ke jajaran the big four. Barangkali Pep akan mencoba mengingatkan kembali Mou, kalau Mou dapat membantu City menahan laju impresif Liverpool. Pep bukan hanya ikut menyatakan bahwa Liverpool sebuah klub yang hebat dan kuat, namun realitas Liverpool belum memperoleh tropi. Pep bahkan akan menonton laga Liverpool lawan MU.        

sumber: https://www.goal.com