Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Reuni 212: Hapus Stigma Negatif Umat Islam

4 Desember 2018   06:38 Diperbarui: 4 Desember 2018   06:53 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://news.detik.com/berita/d-4328853/cucu-pendiri-nu-ini-sebut-reuni-212-cerminan-persatuan-umat-islam

Reuni 212: Hapus Stigma Negatif Umat Islam

Tak pelak lagi acara reuni 212 mendapat sorotan dari berbagai pihak, bahkan juga dari luar negeri. Mereka berkumpul di Monas, namun pesertanya reuni 212 nampak dari gambar dan video yang ditayangkan meluber bahkan jauh sampai ke Kwitang. Suatu pertemuan massa umat Islam yang sungguh luar biasa besar.

Umat Islam datang dari dari berbagai penjuru tanah air, untuk memutihkan Monas. Mereka melantunkan shalawat Nabi Muhammad SallahuAlaihi wa Salam. Jutaan umat islam itu berkumpul dengan tertib, damai dan aman. Sungguh suatu pemandangan yang jauh dari stigma stigma negatif yang terkadang sering muncul bagi umat Islam.

Sampai menjelang bulan Romadhon kemarin saja, umat Islam Indonesia, masih dikejutkan dengan munculnya bahaya "terorisme". Sekali pun munculnya kasus para "pengantin surga" itu, tidak serta merta dihubungkan dengan umat Islam, namun sedikit banyak dapat memunculkak stigma negatif bagi umat Islam. 

Baru baru ini juga muncul stigma negatif tentang bahaya radikalisme. Lagi lagi stigma negatif itu dapat langsung dihubungkan dengan umat Islam. 

Memang sejak kasus "sapi", posisi umat Islam seolah menjadi tersudut. Ya, mau bagaimana lagi, karena penduduk Indonesia itu mayoritas beragama Islam. Kalau kemudian muncul stigma negatif karena tindakan segelintir umat Islam, itu juga suatu hal yang wajar. 

Namun stigma negatif terhadap umat Islam itu terhapus sudah dengan reuni 212. Bahkan pandangan umat Islam itu intolerans juga hilang, dengan adanya posisi yang diberikan kepada umat non Muslim untuk mengikuti kegiatan reuni 212. Konon juga pada saat yang sama, acara pernikahan di gereja Katedral yang letaknya di depan masjid Istiqlal, tempat yang masih dekat dengan kawasan Monas, pusat dari reuni 212 dapat berlangsung dengan aman. Satu bukti bahwa umat Islam itu toleran terhadap umat beragama lain.

Ghirah Islam dari reuni 212, juga tidak perlu dianggap akan berpengaruh pada proses Pileg dan Pilpres. Bukan kah reuni 212 yang diselenggarakan tahun lalu juga tidak mempunyai dampak siginifikan terhadap hasil Pilkada serentak ?

Jadikan momentum reuni 212 untuk repositioning, muhasabah dan berlomba lomba dalam kebaikan. Hapus stigma negatif umat Islam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun