Masihkah Topan Halilintar Spurs Gulung Arsenal?

Masihkah Topan Halilintar Spurs Gulung Arsenal ?

Pochettino boleh dikatakan salah satu manajer yang tenang-tenang menghanyutkan. Tidakm banyak sesumber seperti halnya Conte apalagi Mou. Pochettino bahkan sangat menghormati Mou. Mou pun terkecoh dengan rasa hormat Pochettino ketika MU menjamu Spurs di laga laga awal Liga Primer Inggris. MU kalah dari Spurs. Sungguh rasa hormat, cium tangan Pochettino kepada Mou, bagaikan tusukan duri. 

Namun itulah Pochettino, salah satu manajer yang sangat tenang di Liga Primer Inggris, yang sangat riuh rendah. Pada musim lalu, Conte bahkan sampai menyindir Pochettino, jika Spurs tidak punya target di Liga Primer Inggris, karena tidak melakukan kegiatan belanja pemain. 

Namun Pochettino dengan kalem menjawab kritikan Conte dengan masing-masing klub mempunyai kebijakan sendiri tentang belanja pemain, begitu juga soal target. Terbukti Conte bahkan gagal lanjut di Chelsea, namun Pochettino masih mampu di level the Big Four Liga Primer Inggris.  

Begitu juga saat Spurs tiba-tiba melonjak semangat dan motivasinya, setelah mampu mengalahkan MU di laga awal Liga Primer Inggris. Pochettino tidak ikut hanyut dalam euphoria kemenangan yang sangat ditunjukkan para punggawa Spurs. Kemenangan Spurs atas MU, seolah menjadi pintu pembuka Spurs untuk memenangkan laga laga selanjutnya. Kane bahkan sudah berpiir bahwa Spurs adalah sebuah klub besar di Liga Primer Inggris.

Para punggawa Spurs juga seperti sudah tidak sabar lagi untuk menghadapi Barca di Liga Champions. Pada saat mereka, Spurs ternyata masuk dalam group B bersama Barca, Inter dan PSV. Namun sepertinya para punggawa Spurs telah mabuk kemenangaan dengan menangnya Spurs lawan MU. Setelah itu laju Spurs bahkan tersendat-sendat. 

Bukan itu saja, Chelsea sampai laga ke 12 belum terkalahkan, bahkan bersama City dan Liverpool membentuk Segitiga Bermuda. Gudang Peluru Arsenal dengan manajer baru Emery, sohib Pochettino, sewaktu sama-sama berkarier di Spanyol juga melejit, melampaui posisi Spurs di klasemen sementara Liga Primer Inggris.

Namun kemudian Spurs mulai bangkit, apalagi setelah Spurs berhasil merontokkan Segitiga Bermuda Liga Primer Ingrgis di laga ke-13, minggu lalu. Spurs berhasil mengalahkan Chelsea, yang secara tidak langsung merontokkan laju impresif Chelsea yang tidak pernah terkalahkan sampai laga ke -12. Spurs beberapa hari yang lalu juga mampu memenangkan laga saat menjamu Inter pada matchday5 Liga Champions. 

Kemenangan Spurs atas Inter tersebut, membuka peluang Spurs untuk dapat lolos dari fase group Liga Champions. Tentu saja untuk dapat lolos dari fase group Spurs harus mampu mengalahkan Barca di Camp Nou. kandang Barca. Sungguh suatu pekerjaan yang tidak mudah bagi Spurs. Namun tentu saja bukan suatu hal yang mustahil bagi Pochettino. Semua dapat terjadi kalau sudah ada di lapangan, mungkin itu yang menjadi prinsip Pochettino. 

Namun sebelum Spurs mampu mengatasi Barca, Spurs harus mampu menggulung Arsenal yang sedang haus kemenangan pula. Dengan laju impresif Spurs pada laga laga terakhirnya, masihkah ada stamina yang tersisa untuk gelombang Topan Halilintar Spurs untuk menggulung Arsenal ? Kuncinya adalah para punggawa Spurs tidak boleh terlena lagi dengan kemenangan kemenangan yang baru baru ini berhasil diraih. 

Semangat besar dan motivasi tinggi Harry Kane, Delle Alli sejak sukses membawa Timnas Inggris mampu menembus semi final Liga Internasional UEFA, ditambah dengan motivasi Lucas Moura untuk tampil pede menghadapi Arsenal, harus dikelola dengan baik.