Begitu Syala bergerak, Setia baru sadar dia bersama siapa dan berada di mana. Apalagi ketika Syala menanyakan nama dan kemudian mulai bergerak. Setia khawatir tidak tahu arah di Jepang.
"Panggil aku Setia. .... Sya ..." ragu Setia menjawab.
"Syala, pemuda tampan." kata Syala sambil melanjutkan perjalanan.
Setia diantar ke sebuah apartemen kecil. Menuju ke sana menggunakan kereta api, kemudian naik sepeda ke apartemen. Sepeda Syala diparkir di stasiun KA. Syala sudah menyiapkan pula sepeda untuk Setia. Sampai di apartemen berlantai 2 mereka berhenti. Setia mengikuti Syala naik ke lantai 2. Syala berhenti di nomor 201 dan memberikan kunci nomor 202.
Setia tinggal di apartemen kecil, dengan fasilitas kamar mandi bersatu dengan toilet. Toilet modern, orang Jepang rupanya suka membersihkan BAB secara otomatis, sehinga di toiletnya diberi fasilitas bukan hanya air untuk membersihkan BAB di toilet saja, tetapi bahkan di bagian tubuh yang mengeluarkan BAB. Ada tombol khusus yang dapat mengeluarkan beberapa jenis tempat dan fungsi ke luarnya air. Tidak perlu menggunakan tisu lagi untuk membersihkan habis BAB. Kalau merasa masih kurang bersih, ya, pencet saja tombolnya, air akan ke luar terus dari sana.Â
Tempat tidur juga menyatu dengan kompor. Tidak berbahaya karena kompornya elektrik. Syala memberikan microwave dan mesin cuci. Mesin cuci diletakkan di balkon. Di balkon disediakan cok listrik dan kran air. Mencuci dan menjemur pakaian cukup di balkon.
Setia magang di bagian produksi perusahaan UKM elektronik sedang Syala di bagian promosi perusahaan besar yang menampung produksi perusahaan UKM termasuk tempat Setia magang, untuk dipasarkan ke luar negeri. Setia tidak selalu berangkat bersama dengan Syala, karena Syala lebih sering pergi ke luar negeri.Â
Suatu hari Syala minta Setia untuk jalan jalan di hari libur, sepulang Syala dari Brasil. Sambil makan ikan segar, Syala bertanya kepada Setia:
"Bisa bantu Syala masukin data ke program ?" tanya Syala manja.
"Insya Allah." jawab Setia.Â
"Sudah kau perhatikan betapa mandirinya wanita di Jepang, Setia ?" lanjut Syala.