Terpilihnya Sane sebagai pemain muda terbaik tersebut bahkan mengalahkan Rahim Sterling dan Enderson.
Sane juga disebutkan sebagai pemain muda terbaik dari luar Inggris setelah era Ronaldo yang terpilih pada tahun 2007. Sane sangat ligat di depan gawang lawan. Sentuhan Pep Guardiola membuat Sane menjadi luar biasa di Liga Primer Inggris. Hubungan Sane dengan Pep Guardiola pun terlihat sangat dekat.
Suatu kali sane pernah melwatkan kesempatan membuat gol. Namun tidak lama kemudian Sane menebusnya dengan melesakkan bola ke gawang lawan.
Pep Guardiola dari pinggir lapangan dengan bola mata bersinar, meminta Sane untuk mendekat setela Sane membuat gol dengan melambaikan tangannya ke arah Sane. Perhatian Pep Guardiola terhadap Sane itu sungguh menyentuh.Â
Loew mungkin menganggap kontribusi Sane belum begitu menonjol di Jerman. Penghargaan yang diterima Sane di Liga Primer Inggris, tidak dianggap signifikan dengan perfoma Sane di Jerman.
Loew dihadapkan pada semangat besar dan motivasi tinggi Jerman untuk dapat mengukir sejarah. Loew diyakini dapat kembali membawa Jerman meraih sukses di Piala Dunia 2018 Rusia.
Bagi Loew, Sane saat itu, bukanlah pilihan terbaik untuk Jerman.Â
Sane mungkin merana karena sebagai pemain bola, pasti suatu hal yang sangat membanggakan bila dapat membela negaranya dalam ajang paling bergengsi seperti Piala Dunia 2018 Rusia.
Sebaliknya sungguh suatu hal yang tentu menyakitkan jika pemain bola yang mendapat pengakuan dari negara lain, dalam bentuk penghargaan resmi, namun justru tidak mendapat tempat di negaranya sendiri ketika akan tampil di Piala Dunia. Situasi terpuruk itu, pasti dialami oleh Sane. Â Â
Namun waktu juga yang kemudian menjadi saksi. Pada gilirannya, bisa jadi bahkan Loew lebih merasa terpuruk dari pada Sane. Jerman di ajang Piala Dunia 2018 Rusia tampil buruk.