Trenyuh, Kalau Manchester City Harus Bertemu Bayern Muenchen di Perempat Final

Delapan tim yang masuk ke babak perempat final sudah diketahui, yaitu Liverpool, Madrid, City, Juventus, Sevilla, AS Roma, Barca dan Bayern. Hasil undian terhadap tim tim yang akan berlaga di babak perempat final itu, Insya Allah tidak lama lagi juga akan dapat diketahui. 

Tidak elok sebetulnya kalau menebak-nebak tim tim yang akan berhadapan di babak perempat final tersebut. Namun tidak dapat dipungkiri sebagai fans, tentu ingin tim yang disukai tidak mendapat lawan yang berat, supaya tim tersebut dapat melaju ke babak semi final. Tentu saja akan lebih senang lagi, kalau tim yang dijagokan bisa masuk final dan menjadi juara Liga Champions.

Klub bola profesional, memang harus  mengedepankan skill untuk memenangkan laga. Hal tersebut terkadang menganggap sepi kasih sayang, baik itu pemain terhadap mantan pelatih atau pun sebaliknya, jika sudah menjadi lawan. Padahal kedekatan pelatih dan pemain dalam satu, dapat merupakan faktor kunci, kemenangan tim dalam laga laga yang akan dihadapi. 

Konon Zidane mampu menghadirkan itu di Madrid, sehingga dalam waktu singkat, hanya dalam setengah musim, Zidane mampu mempersembahkan juara Liga Champions kepada Madrid. Bahkan hal tersebut dilakukannya 2 kali berturut-turut, sehingga Zidane menjadi salah satu manajer fenomenal. 

Namun laga pro di Liga Champions harus menyaksikan bagaimana para penguasa Madrid yang dilatih Zidane harus berhadapan dengan Bayern yang dilatih Don Carlo. Sementara Don Carlo lah yang mampu membawa Madrid meraih La Decima. Gelar yang sangat dinanti Madrid cukup lama. Bola pro tidak mengenal 'ewuh pekewuh' sungkan bagi para pemain terhadap mantan manager yang dulu pernah berjasa, jika kebetulan harus berhadapan sebagai tim lawan. Zidane beruntung dapat memenangkan laga Madrid melawan Bayern musim lalu. 

Tidak begitu hal nya dengan Pep Guardiola. Pep begitu dipuja oleh para pemain Barca. Pep merupakan manajer yang sampai saat ini masih sulit tertandingi prestasi nya di Barca. Dalam 4 musim Pep mampu memberikan 14 gelar kepada Barca. Piala Ka Liga, Piala Champions, Piala Super Eropa, Piala Raja seabreg digondol Barca saat dipimpin Pep. Tidak perlu disangsikan bahwa para pemain Barca sangat hormat dan memuja Pep Guardiola. 

Namun ketika Barca harus jumpa dengan Bayern di semi final Liga Champions, yang dipimpin Pep, Barca menang secara agregat, sehingga lolos ke final sampai berhasil menjadi juara. Enrique sahabat Pep mampu membawa Barca melambung musim itu. Dua musim Pep menangani Bayern dua kali Pep hanya berhasil sampai di semi final Liga Champions.

Berikut hasil undian perempat final Liga Champions musim 2014/2015, saat Pep tahun pertama menjadi manajer Bayern sebagai suksesor Jupp Heynckes, adalah sebagai berikut:

PSG vs Barcelona 1-3, 0-2, 1-5
Atletico Madrid vs Real Madrid 0-0, 0-1, 0-1
Porto vs Bayern Munchen 3-1, 1-6, 4-7

Juventus vs AS Monaco 1-0, 0-0, 1-0

Sementara hasil undian perempat final musim ke dua Pep memimpin Bayern, beserta skor leg pertama, leg kedua, dan agregatnya: