Sebelum pertandingan berlangsung City masih yakin dapat mengatasi Monaco. Namun sebetulnya keyakinan itu justru simbol dari kekhawatiran. Pep sampai bilang, kita harus menyerang, kita harus menyerang dan bikin gol. Itulah satu satunya untuk dapat memenangkan pertandingan lawan Monaco.
Kalah dan menang di pertandingan bola, sangat sulit diprediksi, tapi dapat dipahami. Bagaimana Barca yang menang secara dramatis lawan PSG setelah defisit 4 gol, tiba tiba kalah di La Liga. Begitu juga bagaimana City yang sangat luar biasa mampu mengalahkan Monaco di kandang, akhirnya harus mengakui kehebatan Monaco di laga tandang.
Pep yang "Kopigg" hampir selalu kalah di laga tandang, walaupun mampu hampir setiap musim membawa klub yang ditanganinya ke semifinal. Suatu prestasi luar biasa Pep. Â Namun justru menjadi kelemahan Pep yang dapat diantisipasi lawan. Hal itu terjadi lagi di kandang Monaco. Bahkan baru di babak 16 besar. Sungguh buruk nasib Pep di City. Setelah hanya mampu membawa Bayern ke semifinal selama tiga musim berturut-turut. Prestasi Pep di Barca sulit tertandingi, bahkan oleh Pep sendiri. Â
Pep mampu  membuat dunia bola terpana. Namun kadang Pep membuat dunia bola menangis.
Apakah BPL akan menjadi kuburan bagi manajer manajer hebat ?
Â
Duka untuk Pep.