Waduh, ditolak atau diterima, ya, nih tugas.
Kalau diterima, maka  ada peluang untuk berselancar di dumai dengan nyaman, kemewahan dunia pun tersedia. Namun dengan resiko harus mengembalikan modal atau tersangkut mismanagemen, menjadi sasaran empuk bully atau bahkan hoak yang dapat berimplikasi hukum, karena postingan tidak lancar, apalagi hitnya rendah, belum lagi komen persaudaraan pun hilang.
Kalau ditolak, perfomance hancur, dianggap orang gagal, tidak kompeten, hanya mengandalkan pesona pengelana TS, tapi mungkin keluarga selamat.
Bondan Kaja melihat langit bukan lagi gelap ngampar, tapi juga mulai muncul kilatan halilintar, yang semakin lama seperti musik metal yang menghentak-hentak dunia kesadaran Bondan Kaja. Jantung Bondan Kaja pun berdetak makin keras. Pikirannya kusut. Hatinya kalut. Mana yang harus dipilih Bondan Kaja. Pelantikan sudah dilaksanakan. Tugas sudah menanti. Tapi pilihan melangkah masih kabur. Ini bisa masuk horor atau koplak, mBah Ukik ?
“Kok, tega-teganya njenengan kasih info, Titian Serambut Dibelah Dua.", pikir Bondan Kaja
Jreng Jreng.
Tiba tiba ada aroma wang-y merebak. Bondan Kaja pun tersentak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H