Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Ketika Sahabat Priamu Mau Menikah dengan Orang Lain

17 Oktober 2016   20:44 Diperbarui: 18 Oktober 2016   08:52 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbayangkah betapa remuk redam hatiku, ketika sahabat baikku, pria itu memutuskan akan menikah. Menikah dengan gadis lain tentunya, bukan denganku. Pria itu, sahabat baikku menggapai cita-cita bersama denganku. Mengarungi samodra luas, mencoba menggapai asa di luar negeri bersamaku. Banyak kenangan manis, bekerja bersama, memulai semua dari awal bersama. Tapi begitu posisi puncak sudah tercapai, pria itu, ya, sahabat baikku mau menikah dengan gadis lain.

Ternyata selama ini hubungan kami, hanya dia anggap sebagai sahabat. Sementara aku sudah terlalu jauh, menggantungkan banyak hal kepadanya. Pria yang selama ini menjadi bukan saja partner kerjaku, tetapi juga pendorong semangatku untuk meraih segalanya. Dan yang lebih sakit lagi, pria itu akan menikah dengan sahabat baikku pula. Oh bagaimana ini ? Mengapa begitu buruk nasibku. Kami cocok bekerja sama. Kami saling melengkapi dalam prestasi. Kami saling mengisi dalam kompetensi. Tetapi ternyata tidak dalam urusan hati. Dia lebih memilih yang imut dan seksi. 

Sebetulnya ada kesempatanku untuk merebut hati pria sahabatku dari calon isterinya, selagi mereka bertengkar. Tetapi aku malah membuat mereka akur kembali. Sungguh bodoh aku ini. Mengapa mendorong mereka menyatukan isi hati. Bukannya memisahkan dua hati yang sedang terbakar, dan kemudian memungutnya untukku. Sungguh kejam dunia. Tidak adakah yang mau mencintai diriku. Sahabat sejatiku saja melirik orang lain. Bagus aku melayang saja dengan minuman. Sebagai teman, minuman akan selalu mengiringiku tanpa banyak bertanya, protes, apalagi melawan. Minuman memberiku cinta tanpa batas. Aku bisa terbang melayang ke mana saja aku mau. 

Untung ada orang baik, simpati. Dia membawaku pulang ke tempatnya. Memberikan dorongan supaya aku kembali. Bahkan memberikan kesempatan padaku untuk mengetahui, apakah pria sahabat baikku masih mempunyai perasaan padaku. Apakah sahabat baikku yang mau menikah itu, masih mengkhawatirkan diriku. Karena selama ini, dialah pelindungku. Dialah yang selalu memperhatikanku. Maklum kami membangun karier di luar negeri. Wajar sebagai laki-laki, dia sangat memberi perhatian besar kepadaku. Dan ternyata itu memang terjadi, padahal dia sedang dalam pesta pertunangan dengan calon isterinya. Sahabat baikku, pria ini, masih begitu peduli, dengan apa yang kulakukan. Da begitu marah ketika tahu aku menjalin hubungan dengan pria yang baru kukenal. Apakah itu merupakan pertanda, bahwa sahabat baikku, pria yang kucintai itu, juga mencintaiku ?

"Bagaimana kamu tahu, dia mencintaimu atau tidak, kalau kamu saja tidak pernah mengutarakan isi hatimu kepadanya." kata Nick meyakinkanku. 

Bagaimana bisa aku mengatakan pada Lin Ran, sahabat baikku itu, kalau aku mencintai dia. Apakah aku wanita yang tidak tahu malu. Ingin mengganggu pernikahan orang lain. Sungguh aku bukan wanita seperti itu. Aku memang menicintai Lin Ran dan saat ini Lin Ran akan menikah. Jadi aku harus membuang jauh-jauh, keinginanku untuk merebut kembali cinta Lin Ran. Merebut kembali cinta Lin Ran. Apalah Lin Ran mencintaiku ?

"Utarakan perasaanmu. Baru kamu tahu, apa jawabannya. Aku akan ada di sini untukmu, Gua JIa." seru Nick.

Dan ketika pesta pernikahan Lin Ran dibatalkan, sungguh aku terkejut. Aku mengajak Lin Ran bicara, tapi justru Lin Ran yang banyak bicara. Lin Ran begitu mencintai calon istrinya Huan Huan. Lin Ran begitu ingin membahagiakan Huan Huan. Tempat pesta pernikahan itu, merupakan puncak usaha Lin Ran untuk menunjukkan betapa besar cinta Lin Ran terhadap Huan Huan. Dan aku, kembali kehilangan kesempatan untuk mengutarakan isi hatiku kepada Lin Ran. Bahkan aku memberikan saran, bagaimana Lin Ran dapat mengetahui apakah Huan Huan mencintai Lin Ran, atau lebih suka tempat pesta pernikahan.

Maka ketika Lin Ran begitu senang mendapati Huan Huan kembali mesra, karena cinta mereka seperti tersambung kembali, tiba-tiba aku mendapat akal untuk dapat mengutarakan isi hatiku kepada Lin Ran. Aku pun menyusun rencana. Aku mengusulkan tempat pesta pernikahan di tempat kenangan indah hari hari ku bersama Lin Ran. Akan kuatur pada saat sebelum pernikahan, supaya aku Gua Jia, dapat berdua saja dengan Lin Ran. Di sanalah, akan kubuka isi hatiku, yang terpendam selama ini. Lin Ran, aku Gua Jia, siap menggantikan menjadi pengantin wanitamu.

Namun ketika kami kemudian berpelukan, Lin Ran berbisik:

"Gua Jia, ini sudah tidak boleh terjadi lagi. Tetaplah kamu menjadi sahabat baikku" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun