Si pengatur kapal besar tidak percaya keberuntungan. Lebih percaya kepada usaha keras, perhitungan yang matang, akan membawa hasil.
Si pemuda penolong dengan kapal kecil percaya kepada keberuntungan. Badai besar di laut, bukan bahaya yang harus selalu menjadi perhitungan. Merekalah yang lebih kenal wilayah itu, tentu termasuk bagaimana menghindari bahaya gelombang besar yang akan menghantam mereka. Keyakinan akan menjalankan tugas mulia, bahwa hanya mereka yang dapat menyelamatkan para awak kapal besar yang sedang tersesat karena terhantam gelombang. Â
Di darat ada adegan si gadis ribut dengan pimpinan pelabuhan. Si gadis minta dikawinkan dengan si pemuda, sekaligus minta pimpinan pelabuhan memanggil pulang si pemuda. Adegan beberapa kali berganti, tapi kamera sulit fokus untuk mengambil foto si Gadis.Â
Ketegangan semakin tinggi ketika kapal besar itu akhirnya kandas. Perhitungan matang dan kemampuan tinggi si pengatur jalannya kapal besar, kalah oleh besarnya hantaman gelombang.Â
Sementara si pemuda dengan kapal kecilnya, mengarungi bahaya menembus gelombang besar yang datang bergulung gulung.Â
Singkat cerita, si pemuda akhirnya sampai di kapal besar. Ketika harus memutuskan apakah semua orang akan diangkut atau hanya sebatas aturan beberapa orang yang harus diangkut. Kembali si pemuda mengambil resiko besar.Â
"Ayolah. Delapan dua belas itu hanya aturan, supaya aman berlayar. Tapi kalau tidak kita angkut semua, para awak kapal besar itu, mereka akan celaka." seru si pemuda pada kapal kecil.
Akhirnya mereka berlayar semua, dalam kegelapan malam di lautan yang luas.Â
"Kita ikuti gelombang." seru si Pemuda di kapal kecil. Kapal besar yang ditinggalkan pun tenggelam.
Sementara di darat, si Gadis cantik, membawa mobilnya ke tepi pantai. Melihat hal itu, beberapa orang bahkan mungkin seluruh penduduk kota mengikuti si Gadis. Mereka beriringan menuju pantai. Si Gadis cantik memandang lurus ke depan. Hanya laut gelap yang nampak di sana. Namun si Gadis cantik tetap berharap, si pemuda akn kembali selamat. Lalu tiba-tiba si Gadis cantik menghidupkan lampu mobilnya. Sorot lampu mobil itu mengarah ke laut. Melihat hal itu seorang Bapak berteriak keras.Â
"Kita ikuti Gadis itu. Hidupkan semua lampu mobil mobil kita."