Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Bayang Bayang Ontran Ontran Menyapa Langit Kerajaan Matraman Raya

4 Juli 2016   08:12 Diperbarui: 4 Juli 2016   08:16 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apakah dia akan bertindak seperti Sumantri, pura-pura dulu sebagai pegawai kerajaan. Atau dia akan bertindak seperti Karna, mencoba berjasa kepadaku. Atau dia akan berlaku sebagai Kumbakarno dan harus berhadapan dengan pasukanku. Atau dia akan berlaku seperti Damarwulan, mengabdi dan menyelesaikan tugas-tugas yang kuberikan. Ataukah dia akan meniru Ken Arok atau dia memilih menjadi Untung Suropati. Tidak mudah bagi dia, untuk mendapatkan Tahta ini, Panglima Sarpras. Bukan begitu Panglima SuperA ?"

Panglima Sarpras hanya dapat menghela nafas panjang. Sementara Panglima SuperA menatap lurus pandangannya ke mata Raja Slamet Raharjo jati. Panglima SuperA berusahan menyelami bagaimana sebetulnya pergulatan batin seorang anak manusia Slamet Raharjo Jati yang tadinya hanya seorang anak desa yang kemudian karena usahanya dapat menjadi Raja. Bagaimana dampak dari munculnya ego pribadi, kalau tanpa terkendali dapat menyebabkan dampak yang luar biasa di masyarakat. bencana besar akan datang di Kerajaan Matraman Raya. Ontran Ontran. Kapan Adhieyasa Setrum 35000 megawatt itu akan muncul. Panglima SuperA, sungguh tidak berharap itu akan terjadi dalam waktu dekat. Sejak masih bayi, anak itu sudah mengejutkan ke dua orang tuanya.  Semua peralatan listrik, mati karenanya. Apa jadinya kalau dia kemudian mantak aji, menghadapi kekuasaan Raja Slamet Raharjo jati. Sementara hari raya sudah dekat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun