"Mohon doa restu, Bapak"
"Adhie"
"Bapak jangan pilih kasih. Pokoknya Adhie mau mencari Kang Salmet di Jakarta"
"Baiklah Adhie, kalau keinginanmu tidak dapat dibendung lagi. Tapi permintaan Bapak hanya satu. Pergilah Adhie nyekar dulu"
[caption caption="Suatu makam muslim"]
Dalam perjalanan pulang dari makam Adhieyasa Adhieyasa secara tidak sengaja berjumpa dengan Ki Bamset. Ternyata Adhieyasa Adhieyasa merasa mendapat banyak informasi penting dari Ki Bamset, yang selama ini belum pernah Adhieyasa Adhieyasa ketahui. Sambil mencium tangan Ki Bamset, Adhieyasa Adhieyasa mohon doa restu dan akan mencoba memahami informasi yang bermanfaat dari Ki Bamset.
Sementara Ki Ageng Batman begitu Adhieyasa Adhieyasa meninggalkan Tanah Perdikan Malembang di tepian Kali Gajah Wong, segera kontak WA kepada mBah Kikuk, Panembahan Jati, Ki Koh Agiel dan Pendekar Zontor, bahwa Adhieyasa Adhieyasa anak kandung Ki Difangir telah berangkat menuju Jakarta, Ibukota Kerajaan Matraman Raya. Mendapat info WA dari Ki Ageng Batman, tokoh tokoh itu langsung bersiap diri, untuk memantau geger yang mungkin tidak dapat terhindarkan di Kerajaan Matraman Raya.Â
Kalau saja Ki Difangir bersikukuh akan mempertahankan tahta kerajaan Matraman Raya, sementara Ki Difangir diketahui mempunyai ajian angin yang sakti sedang Adhieyasa Adhieyasa mempunyai kekuatan Setrum 35000 megawatt, dapat dibayangkan geger di Kerajaan Matraman Raya akan berubah menjadi Ontran Ontran. Para sesepuh tersebut kemudian segera bersiap. Ki Koh Agil dengan piring terbangnya. mBah Kikuk dengan permadani terbangnya. Sementara Ki Ageng Batman akan serombongan dengan Putri Biyan. mBak 00 weibe serta mBak Kiara akan mengangkasa dengan Perahu Surya. Â Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H