Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Pujangga Halim Menjemput Putri Raisani di Batam

19 Juni 2016   18:50 Diperbarui: 19 Juni 2016   19:39 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maafkan Putri, Bunda"

Putri Raisani langsung memeluk Bunda Lilik, rasa sedih dan takut kepada ke dua orang tuanya ditumpahkan oleh Putri Raisani dengan menangis tersedu-sedu di pelukan Bunda Lilik. Setelah agak lama baru Bunda Lilik, meminta kepada Putri Raisani untuk meminta maaf kepada Pujangga Halim. Putri Raisani dengan perasaan takut takut memeluk ayahnya Pujangga Halim, tanpa berani mengucap sepatah kata pun. Pujangga Halim memang sangat perasa, apalagi kalau terhadap Putri Raisani. Pada saat Pujangga Halim sedang sedih, tiba-tiba seperti ada pemuda yang memanggil-manggil Pujangga Halim. 

"Paman Halim, ini Adhieyasa, masih ingat enggak ?"

Pujangga Halim terkejut bertemu Adhieyasa di Bandara Hang Nadim Batam, samar-samar Pujangga Halim melihat Adhieyasa bersama seorang gadis manis. 

"Paman Pujangga, kenalkan ini Lima. Lima kenalkan ini paman Pujangga Halim"

Tampak gadis manis yang bernama Lima itu agak kaget, melihat gerak gerik Adhieyasa. Pujangga Halim tidak mengetahui kalau dari tadi Adhieyasa pendiam, sehingga Lima sendiri kaget mengapa Adhieyasa tiba-tiba berubah menjadi periang.

Kenalkan ini putriku, Putri Raisani. Putri Raisani ini Adhieyasa dan itu temannya Lima.

Pada saat Adhieyasa dan Putri Raisani bersalaman, tanpa mereka sadari ke luar cahaya dari atas ke dua insan ini. Cahaya yang begitu indah memancar dari ke dua tubuh, Adhieyasa dan Putri Raisani masing-masing, tanpa mereka sadari. Yang terjadi adalah mereka berdua salaman sangat lama. Melihat situasi yang tidak kondusif itu, tiba-tiba Lima membisikkan sesuatu kepada Pujangga Halim. Lima ingin memberitahukan suatu rahasia besar. Pujangga Halim diminta mengikuti langkah Lima meninggalkan mereka. Pujangga Halim mengikuti ke mana Lima pergi. Namun Pujangga Halim seperti kehilangan jejak Lima. Yang nampak dari pandangan Pujangga Halim adalah Lima menghilang di suatu lorong. Yang terdengar hanyalah suara Tanjung Pinang, Tanjung Pinang.

"Ayah"

Putri Raisani memukul-mukul dada Ayahandanya Pujangga Halim.

"Ayah, apa yang terjadi ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun