Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Pujangga Halim Menjemput Putri Raisani di Batam

19 Juni 2016   18:50 Diperbarui: 19 Juni 2016   19:39 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan Bunda Lilik usul seperti yang sudah-sudah, malu Kakanda. Kita minta satu kamar dengan ekstra bed saja, malahan dapat dua kamar yang ada conneting doornya. Tapi ternyata tidak juga berpengaruh, Putri Raisani, putri kita pergi juga bersama Raja Difangir"

"Itu soal lain Kakanda. Kalau kita harus berangkat ke Batam, untuk menjemput Putri Raisani, kan memang harus kontak kawan Kakanda itu"
"Yah, namanya juga fiksi, ya, Bunda Lilik cerdas deh"
"Tapi tunggu, Bunda pengin lihat siaran tv dulu. Perasaan dari tadi kita belum sempat menikmati siaran tv."

Pujangga Halim tahu betul kebiasaan Bunda Lilik. Maklum hiburan yang paling murah dan mudah didapat sekarang kan memang nonton tv. Terkadang acara di tv, itu bisa menghilangkan keinginan untuk bergaul dengan tetangga, melupakan jadwal wirid dan lain-lain sebagainya. Tapi itu memang menjadi tantangan bersama dalam kehidupan masyarakat. Hanya memang tidak dapat dipungkiri, terkadang sekarang TV dapat menjadi anchor berita. Dengan banyaknya tv swasta mereka bisa fokus terhadap suatu kejadian dan dapat langsung menyiarkannya kepada masyarakat luas, tanpa harus menunggu info dari pemerintah terlebih dulu.

"Bunda Lilik, coba pindah ke channel sebelumnya. Sepertinya ada yang menarik."

"Baik Kanda"

Slamet Raharjo Jati nampak dielu-elukan masyarakat banyak. Slamet Raharjo Jati dengan kemampuan akting, olah raga seni bela diri dan kemampuannya mengetahui kebutuhan masayarakat banyak, telah menjadi ikon baru. Hari ini nampak terjadi demon di beberapa tempat di ibukota Kerajaan Matraman Raya. Para pendemo bahkan merubah sasaran yang tadinya mengarah kepada Raja Difangir, lalu mulai merangsek kantor Miss Tami Zen. Seperti diketahui Miss Tami Zen sebetulnya merupakan utusan dari kelompok Investor Jepang, namun karena satu dan lain hal, telah menjadi Pejabat setingkat Menteri di Kerajaan Matraman Raya, yang dapat langsung mengadakan kontak dengan Raja Difangir. Mengingat Raja Difangir tidak diketahui keberadaannya, maka aksi para demontran pindah ke kantor Miss Tami Zen. Tadi sore berita dari salah satu tv swasta menyebutkan, bahwa para demosntran mulai surut, karena ada kesepakatan rahasia antara Miss Tami Zen untuk dapat bertemu empat mata dengan Slamet Raharjo Jati. Apa yang akan mereka bicarakan untuk mengatasi masalah horeg di ibukota Kerajaan Matraman Raya itu, tidak ada yang tahu persis.

"Bunda Lilik kita tidak boleh berada di sini terus. Kita harus segera berangkat ke Batam, tolong Bunda Lilik kontak mas emjeka"

"Ah, kanda bisa saja"

"Atau kalau segan, Bunda Lilik bisa kontak Putri Ming, pilih mana ?"

"Ah Kakanda mau enak saja"

Pujangga Halim sudah langsung memberikan saran supaya Raja Difangir segera kembali ke Jakarta sendiri, biarlah Putri Raisani akan dijemput Pujangga Halim berdua dengan Bunda Lilik di Batam. Nampaknya Raja Difangir mendengar saran Pujangga Halim, Putri Raisani akhirnya harus menemui  kedua orang tuanya itu Pujangga Halim dan Bunda Lilik di bandara Hang Nadim Batam untuk berangkat ke Jakarta bertiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun