Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Money

Belajar Dari Akses Masjid Nabawi: Manajemen Banyak Pintu

4 September 2015   12:02 Diperbarui: 25 Oktober 2015   12:37 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Belajar dari akses Masjid Nabawi di Medinah: Manajemen Banyak Pintu

Masjid Nabawi merupakan masjid yang sangat besar dan spektakuler di muka bumi. Pengunjungnya juga luar biasa banyak, baik laki-laki maupun perempuan, ruangan di dalam masjid yang sudah sangat besar itu sepertinya sudah tidak mampu lagi menampung jemaah yang ingin sholat di masjid Nabawi, sehingga halaman masjid yang juga sangat luas pun menjadi tempat sholat, baik laki-laki maupun perempuan. Bagaimana manajemen akses masjid Nabawi dapat memberikan kemudahan bagi jamaah untuk masuk dan ke luar serta memberikan kenyamanan jemaah untuk melakukan sholat, mengingat jemaah sholat laki-laki dan perempuan tidak boleh bersama di dalam masjid ? Manajemen Banyak Pintu merupakan salah satu akses yang memberikan kemudahan untuk masuk maupun ke luar masjid Nabawi. Manajeman banyak pintu juga merupakan contoh pemberian pelayanan kepada jemaah baca masyarakat untuk dapat mencapai tujuan atau keinginannya di Masjid Nabawi.

 

Manajemen Banyak Pintu ? Bukankah kita lebih sering mengenal manajemen Satu Pintu dalam peningkatan pelayanan terhadap masyarakat, mengapa pelayanan di masjid Nabawi justru menggunakan manajemen Banyak Pintu ? Pada prinsipnya manajemen pelayanan masyarakat Banyak Pintu dana Satu Pintu bertujuan sama, yaitu memberikan akses pelayanan yang mudah, cepat dan informatif seluas-luasnya terhadap masyarakat. Perbedaan yang muncul terjadi karena akibat dari ekses dari akses yang diciptakan. Pada saat manajemen Banyak Pintu baca Meja pada pelayanan di tanah air dilaksanakan, banyak ekses negatif yang muncul, selain waktu yang lama, akses informasi yang sulit didapatkan, juga cenderung high cost. Fenomena manajemen akses Banyak Pintu baca Meja yang yang menimbulkan ekses negatif itulah yang banyak menjadi sorotan terhadap kualitas pelayanan terhadap masyarakat, sehingga muncul manajemen Satu Pintu. Meja boleh tetap banyak tetapi untuk memberikan kemudahan, kecepatan, ketepatan, kejelasan dan tentu kelancaran akses pelayanan arus berkas yang dibutuhkan masyarakat lalu dikembangkan Manajemen Satu Pintu. Manajemen Satu Pintu dikembangkan untuk melayani berkas yang dibutuhkan masyarakat.

Berbeda dengan manajemen akses Masjid Nabawi. Untuk mencapai dan ke luar Masjid Nabawi memang dikembangkan Manajemen Banyak Pintu. Masjid Nabawi yang begitu besar dengan halaman yang sangat luas pula, di bawahnya digunakan sebagai areal parkir. Pada setiap pintu masuk maupun ke luar diberi nomor. Pintu masuk dan ke luar Masjid Nabawi merupakan pintu yang sangat lebar dan besar seukuran jalan raya di tanah air, karena setiap pintu masuk dan ke luar Masjid Nabawi mobil dapat masuk dan ke luar, seperti mobil ambulan misalnya. Pada halaman muka masjid Nabawi terdapat 3 pintu masuk yang juga sebagai pintu ke luar. Tiga buah Pintu masuk dan ke luar yang setiap satu pintu besarnya seperti jalan raya di tanah air itu terbuka tanpa sekat, adalah pintu nomor 20, 21 dan 22. Di depan pintu depan masjid Nabawi nampak sangat megah jika dilihat dari ke tiga pintu depan tersebut. Setiap pintu masuk dan ke luar Masjid Nabawi merupakan jalan raya yang memisahkan blok-blok yang berupa hotel bertingkat dari tingkat 14 dan seterusnya. Dari blok yang paling dekat dari Masjid Nabawi ke blok yang paling jauh lurus dari pintu tertentu bisa mencapai 5 blok. Begitu banyak aliran manusia pada para jemaah akan masuk dan ke luar masjid, sehingga manajemen Banyak Pintu merupakan Majanemen Cerdas yang diciptakan untuk memberikan akses pelayanan terhadap para jemaah Masjid Nabawi, mengingat arus yang terjadi bukan berupa berkas pelayanan terhadap masyarakat tetapi masyarakat baca jemaah itu langsung yang harus dilayani.

Begitu lugasnya pelaksanaan Manajemen Banyak Pintu di Masjid Nabawi, sampai-sampai akses menuju sepanjang pintu yang dilewati arus jemaah dilindungi dengan keras dan diawasi secara intensif. Bagi yang kurang memahami pelaksanaan perlindungan terhadap akses masuk ke luar tersebut dapat menjadi suatu hal yang memperhatikan sampai menjengkelkan. Sebagai informasi pada saat sholat Fardhu dimulai, maka para jemaah boleh sholat di mana saja di pelosok masjid Nabawi sesuai dengan batas yang ditentukan untuk laki-laki atau perempuan, baik di lorong jalan masuk ke luar di dalam masjid atau pun di halaman masjid. Namun begitu selesai sholat, yang masih berdoa di di lorong ke luar masuk masjid langsung di halau untuk berdiri dan meninggalkan tempat itu, karena akan banyak arus jemaah yang akan ke luar masjid Nabawi. Hal itu dapat membuat kita prihatin atau jengkel, namun kemudahan akses ke luar setelah sholat lebih diutamakan pengurus masjid Nabawi. Begitu juga halnya pada saat menjelang sholat dimulai. Karena jemaah begitu banyak, halaman masjid pun lalu diberi batas untuk sholat bagi laki-laki maupun perempuan, namun tetap memberikan akses lurus masuk ke dalam Masjid, walaupun hanya dengan pita yang diikatkan pada besi yang diberi landasan bentuk bulat sehingga memudahkan untuk dipindahkan ke tempat lain, karena cukup dengan memutar bulatan dasar tonggak, rusak perlu mengangkat. Bagi yang sholat pada di luar pita pada akses masuk Masjid Nabawi, kalau sholat ditunggu sampai selesai baru diperingatkan untuk pindah tempat atau disuruh masuk ke dalam masjid Nabawi, terapi kalau hanya berdoa, atau baru duduk apalagi baru berdiri, segera saja dihalau petugas untuk segera meninggalkan tempat itu: haji-haji teriak mereka. Jemaah yang diteriaki pun bergegas meninggalkan tempat tersebut. Hal tersebut dilakukan supaya tidak terjadi penumpukan pada akses masuk arus jemaah. Karena kalau sudah terjadi penumpukan arus, maka bukan saja akan mengganggu akses arus jemaah, terapi dapat saja bahkan sampai menghambat arus. Petugas tersebut sesungguhnya melakukan kontrol dan pengawasan terhadap akses arus jemaah. Namun selesai sholat Fardhu, pita dan tonggak sebagai pembatas di halaman Masjid Nabawi langsung dipinggirkan, untuk memberikan kemudahan akses ke luar masjid, sehingga kelihatan di halaman Masjid Nabawi nampak seperti lautan manusia.

Manajemen akses Banyak Pintu di Masjid Nabawi sangat diperlukan dan membantu kelancaran, kecepatan, kenyamanan arus jemaah baca orang yang akan menuju dan meninggalkan Masjid Nabawi. Manajemen Banyak Pintu walaupun berbeda dengan manajemen Satu Pintu tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu memberikan pelayanan terbaik terhadap jemaah baca orang. Manajemen Banyak Pintu kelihatan berbeda dengan Manajemen Satu Pintu karena pada Manajemen Banyak Pintu yang dilayani adalah arus orang sedangkan pada Manajemen Satu Pintu walaupun yang dilayani juga orang tetapi arus yang terjadi adalah arus berkas. Manajemen Satu Pintu merupakan solusi terhadap pelayanan Banyak Meja yang terkesan lamban, tidak informatif, dan kurang terbuka bahkan cenderung high cost. Namun dalam pelaksanaan Manajemen Satu Pintu perlu dikembangkan kontrol dan pengawasan terhadap pelaksanaan standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan. Kontrol dan pengawasan terhadap pelaksanaan SOP menjadi penting, supaya kalau masih terjadi kondisi botol neck pada arus berkas di suatu tempat, dapat segera diatasi. Peringatan dari petugas terhadap jemaah yang berdoa di luar pita pembatas dapat menjadi gambaran sederhana, bagaimana jika suatu akses masuk ke luar kemudian diisi dan tidak segera dipindahkan akan terjadi penumpukan di areal akses yang pada akhirnya akan menghambat akses kelancaran arus. Kalau hal tersebut tidak dikembangkan, maka Manajemen Satu Pintu hanya akan merupakan ganti nama dari Manajemen Banyak Meja.

Dalam pelaksanaan Manajemen Satu Pintu dalam pelayanan kepada masyarakat, kita mungkin belajar dari Manajenen Akses Banyak Pintu Masjid Nabawi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun