Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Medinah, Arbain, Rauda: Wujud Sayang Allah Kepada Nabi Muhammad Rasulullah

2 September 2015   13:57 Diperbarui: 2 September 2015   13:57 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Alhamdulillah, beberapa hari ini, kami sedang berada di Kota Medinah. Medinah kota dengan Masjid yang begitu cantik dan indah, masjid Nabawi, merupakan kota yang penduduknya pertama kali setelah kota Mekkah, menerima Islam sebagai agama, bahkan menerima kehadiran Nabi Muhammad dan pengikutnya dari Mekkah, untuk mengembangkan dakwah Islam. Penduduk Medinah yang sangat kooperatif terhadap Nabi Muhammad dan pengikutnya, santun dan bersaudara masih terpantul hingga saat ini. Bagi jemaah yang ingin sholat di Masjid Nabawi, disediakan plastik untuk tempat membawa alas kaki, baik untuk disimpan di rak-rak penyimpanan sandal di luar masjid atau di dalam masjid di hampir setiap tiang yang ada di dalam masjid. Sepanjang kita tahu di mana sandal itu disimpan, Insya Allah tidak akan hilang.

Di Medinah, para jemaah calin haji berusaha untuk dapat sholat lima waktu selama delapan hari. Kegiatan utama di kota Medinah itu, yang disebut dengan Arbain, menjadikan kota Medinah khususnya Masjid Nabawi menjadi pusat kegiatan masyarakat. Di sekeliling kota Medinah berdiri hotel-hotel sebagai tempat menginap. Ada rasa tersendiri yang membuat magnit untuk melakukan Arbain, yang tidak mudah diungkapkan, bahkan dari bangga sampai berserah diri, mengucap syukur menjadi umat Muhammad. 

Selain, ziarah ke Jabal Uhud, tempat mengenang para syahada pada perang Uhud, perang yang sangat disesalkan banyak pihak, karena banyak prajurit muslim yang gugur di sana, karena tidak menghiraukan arahan Nabi padahal sudah mendapatkan kemenangan, juga ada masjid Kiblatin, mesjid yang mempunyai dua kiblat yang satu ke arah masjidil Aqsa yang lain ke arah Kabah lurus seratus delapan puluh derajat. Ada masjid Quba dan belanja kurma di kebun kurma.

Sensasi lain ibadah di Medinah adalah Rauda, bagian di Mesjid Nabawi yang terletak antara makam Muhammad Rasulullah dengan mimbar. Begitu banyak orang yang ingin berdoa di Rauda, karena tempatnya terbatas, maka untuk dapat sampai ke Rauda harus bergiliran, antri, bahkan tidak jarang berdesak-desakan. Setelah sholat subuh sampai sholat Dzhuhur banyak jamaah calon haji yang dapat mencapai Rauda, berdoa dan sholat sunnah di Rauda. Kami mencoba ke Rauda setelah sholat Ashar,  dengan bantuan informasi dari jemaah dari Bogor asal Padang, kami diyakinkan dapat mencapai Rauda kalau ikut antri yang mirip aliran manusia menuju Rauda. Alhamdulillah kami sampai di Rauda, bahkan pada saat antrian sudah di Rauda, tiba-tiba ada orang Negro tinggi besar menghalangi antrian, sehingga antria berhenti dan berpindah. Saya perhatikan orang Negro itu menghalangi antrian untuk memberi kesempatan orang yang sholat. Saya langsung ikut melebarkan tangan untuk membantu menghalangi antrian, kemudian memberi tanda ke si Sulung untuk ke arah belakang punggung saya. Karena ada dua orang yang sholat, begitu asa seorang sudah selesai, saya langsung masuk ke tempat dia shokat. Orang Negro itu masih membantu menghalangi antrian, begitu juga waktu si Sulung sholat. Karena lumayan lama, antrian sudah tidak terjadi lagi di tempat itu, pindah ke tempat lain, kami pun duduk berdoa sampai sholat maghrib tiba. Alhamdulillah. 

Kalau Mekkah dengan Ka'bah, merupakan pusat dunia, karena janji Allah kepada Nabi Ibrahim, bahwa kalau Mekkah akan dikunjungi banyak orang dan akan tersedia makanan dan minuman dan sudah terbukti pada saat ini. Bukan hanya karena pada saat bulan haji, seperti ini, tetapi juga ibadah murah yang tak pernah berhenti dari hampir seluruh penjuru muka bumi, maka Medinah menjadi pusat untuk menghormati Nabi Muhammad sebagai Rasulullah. Begitu besar rasa sayang Allah kepada Nabi Muhammad, pada saat umat Muhammad memenuhi panggilan Allah ke tanah suci, Medinah yang jauhnya 6 jam dari Mekkah, juga hidup. Medinah, Arbain, Rauda merupakan bentuk sayang Allah kepada Nabi Muhammad. Sempat hilang kontak, karena nomor HP Arab belum aktif, pengin kontak dengan Kang Sayeed dan mas Teguh Suprayogi, yang muncul nomor HP Bang Pilot, pada saat yang tidak lama dapat info dari si Sulung di lobby ada wifi, jadilah rasa sayang kepada Kompasiana muncul. Alhamdulillah. Terima kasih Bang Pilot, walaupun belum kenal pernah bertemu muka, tetapi mau membantu memberikan info. Mohon maaf karena pernah kontak saat menjelang waktu Isya di Medinah, lupa kalau di tanah air sudah hampir tengah malam. Kepada kawan-kawan Kompasioner mohon maaf dan doa restu, mudah-murahan dapat membantu meringankan kami sekeluarga dalam menjalankan ibadah haji. Istri saya menghajikan almarhum ibunya, anak-anak dibantu berangkat haji, Insya Allah saya mendampingi istri dan anak-anak. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun