Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ingat Lima Perkara!

16 Juli 2015   14:44 Diperbarui: 16 Juli 2015   14:44 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Miris kalau teringat bagaimana dengan terengah-engah mencoba melakukan usaha penggalangan dana melalui penyebarluasan terhadap kawan-kawan di medsos, karena mendadak mendapat info bahwa ada keluarga dekat dari orang yang bekerja di rumah, memerlukan sejumlah dana yang relatif besar untuk biaya keperluan operasi yang harus dilakukan di rumah sakit. Seiring dengan usaha penggalangan dana di medsos, langkah lain dilakukan dengan melakukan kontak-kontak, baik dengan yang mengetahui kondisi si sakit serta masalah utama dari kendala yang dihadapi dalam upaya rencana operasi di rumah sakit serta mencoba mendapatikan informasi langsung dari rumah sakit tujuan terhadap persyaratan yang harus disiapkan oleh pasien dan keluarganya. Karena terlalu fokus terhadap masalah dana yang akan dikumpulkan, serta adanya sejumlah telepon yang berdering serta sejumlah email yang masuk, walaupun ada yang memberikan gambaran bagaimana mencari jalan ke luar, kalau mendapatkan kasus yang sama, namun sebagian info yang masuk setelah dilakukan check dan recheck ternyata sejumlah dana sudah terkumpul dalam waktu yang relatif singkat, bahkan melebihi dana yang dibutuhkan untuk biaya operasi. Alhamdulillah, usaha untuk mencoba care dengan orang lain ternyata mendapat respon positif dari kawan-kawan di medsos. Dengan luapan rasa bahagia yang tak terkira, bersiap-siap membawa dana yang terkumpul ke rumah si sakit. Namun luapan rasa kebahagian itu tidak berlangsung lama, dan segera saja berubah menjadi rasa sedih, terluka, dan sesak luar biasa di dada, karena seolah-olah usaha yang luar biasa itu seperti hanya sia-sia belaka, info terakhir sebelum berangkat ke rumah si sakit untuk membawa dana hasil penggalangan di medsos, menghentakkan dada, si sakit telah meninggal beberapa waktu yang lalu. Manusia berusaha Allah yang menentukan.

Sakit merupakan kondisi yang buruk bagi setiap orang yang mengalami, bahkan bisa jadi bagi sebagian orang merupakan kondisi yang sangat buruk. dampak dari sakit yang dialami oleh seseorang dapat saja ringan, karena cukup dengan membeli obat di warung sebelah, sakitnya bisa sembuh. Namun bagi sebagian orang sakit dapat berdampak begitu buruk, bahkan sangat buruk. Olga dan mungkin juga yang dialami orang lain selain Olga,  dapat kita ambil hikmahnya. Seperti juga halnya dengan orang dekat dari orang yang bekerja di rumah itu, sakit terkadang sering terlupakan bagaimana persiapan yang harus dihadapi serta langkah yang harus dilakukan bahkan harus banyak melibatkan orang lain dengan hasil yang bahkan belum dapat diketahui secara langsung, pada saat kita sehat. Banyak orang tidak ingin sakit, banyak orang tidak mau sakit, banyak orang bisa jadi tidak tahu bagaimana menghadapinya kalau kemudian mengalami sakit, banyak orang tidak siap untuk sakit. Banyak orang mau mengeluarkan biaya besar untuk sehat, banyak juga orang cukup efektif untuk dapat sehat, tapi kebanyakan orang kurang menghargai bagaimana menjadi sehat. sehat seolah sudah menjadi suatu hal yang given, sementara sakit suatu peristiwa yang mungkin malah dapat dianggap kiriman makhluk asing. Padahal biaya yang harus dikeluarkan pada saat sakit terkadang justru menjadi lebih mahal dari pada yang harus dikeluarkan untuk menjaga agar tetap sehat. Sementara persiapan untuk menghadapi sakit sering terlupakan. Sakit merupakan satu dari "Lima Perkara Yang harus diingat".    

Di sisi lain, sungguh mengharukan di malam terkahir bulan ramadhan banyak shaf pada sholat tarawih bahkan sholat subu di suatu masjid masih relatif dominan, kalaupun berkurang mungkin karena ada yang mudik. Pantas beberapa ustadz yang hadir, sering mendoakan bahwa jamaah masjid tersebut sebagai calon penghuni sorga. Terlepas dari seberapa besar niat para jamaah untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun usaha jamaah untuk dapat sholat berjamaah di masjid merupakan suatu hal yang menggembirakan. Memang tetap ada ustadz yang memberikan peringatan, bahwa para jamaah hendaknya dapat melestarikan kebiasan baik yang dilakukan pada bulan ramadhan ini tetap dilakukan pada saat setelah bulan ramadhan nanti berlalu. Bahkan kadang ada yang menggunakan bahasa yang mensiratkan suatu ancaman. Adalah suatu hal yang berbahaya, jika kebiasaan yang baik yang dilakukan pada bulan ramadhan, bila luntur atau bahkan hilang pada saat ramadhan nanti berlalu, dapat menjadi suatu kerugian bahkan dapat menjadi suatu ancaman serius, jika kebiasaan baik di bulan ramadhan itu hilang, karena keberhasilan melalui ujian bulan ramadhan itu hanya akan dibalas pada saat Idul Fitri.

Bulan ramadhan memang bulan penuh berkah bahkan melalui tahapan-tahapan yang kalau mengikuti pola pikir Kompasioner Alan Budiman Tuhan merencanakan dengan kreatif, kalau mengikuti pola pikir Kompasioner Mira S, shopisticated, saya sendiri berpikir bahwa pola beribadah pada bulan ramadhan yang dianjurkan bagi umat yang beriman, merupakan tahapan-tahapan yang sistematis terstruktur dan masif.  Secara sistematis ada tahapan-tahapan seperti sepuluh hari pertama bulan ramadhan yang dikenal dengan puluhan penuh berkah, puluhan berikutnya adalah puluhan maghfiroh, puluhan ampunan bagi kaum beriman yang menjalankan ibadah bulan romadhan, puluhan terakhir adanya pembebasan dari api neraka. Secara sistematik dalam menjalankan ibadah pada bulan ramadhan ada manfaat yang semakin lama semakin meningkat, dari sekedar mendapatkan berkah, kemduian mendapatkan ampunan sampai pembebasan dari api neraka. Terstruktur karena tahapan yang meningkat itu seiring dengan pola daya tahan dalam suatu kompetisi yang paling fair di muka bumi. Bagi yang sampai ke final dengan selamat pahal yang didapatkan makin besar. Karena semakin ke arah akhir bulan ramdhan pada umumnnya kompetisi makin ketat. Indikator yang paling sederhana adalah jumlah shaf sholat yang semakin menurun. Mudik menjadi salah satu hal yang secara siginifikan berpengaruh terhadap jumlah shaf yang menurun tersebut. Masif karena dari setiap tahapan pada bulan ramadhan semakin lama semakin tinggi pahalanya dan semakin memberikan pengharapan terhadap yang ingin melaksanakannya. Selain setiap tahapan tadi semakin meningkat dari berkah yang akan didapatkan, kemudian meningkat dengan ampunan, setelah pertengahan bulan ramadhan umat beriman diingatkan bukan hanya untuk beribadah tetapi juga diingatkan bahwa pada bulan ramadhan itulah Al Quran sebagai petunjuk bagi umat beriman untuk menjalani hidup dan kehidupan, dengan perintah yang sangat jelas, Bacalah. Pada saat menjelang akhir tahapan maghfiroh, umat beriman diminta repositioning, untuk persiapan mendapatkan tahapan yang lebih tinggi lagi, pembebasan dari api neraka.

Bahkan pada babak-babak akhir bulan ramadhan selain pembebasan dari api neraka, umat beriman mendapat kesempatan untuk dapat meraih Lailtul Qadr, malam yang lebih indah dari pada seribu bulan. Adalah umat Muhammad yang gelisah terhadap hasil dari ibadah yang mereka lakukan. karena sebaik apa pun ibadah yang mereka kerjakan tetap tidak akan dapat menyamai ibadah kaum-kaum terdahulu, karena umat terdahulu pada umumnya dapat berumur sampai ratusan tahun, sementara, umur umat Muhammad hanya berkisar puluhan tahun. Kegelisahan umat umat Muhammad tersebut diijabahi Allah dengan menurunkan Lailatul Qadr, sungguh masif rencana Allah itu.

Kalau kilas balik peribadatan pada bulan ramadhan yang sistematis, terstruktur, dan masif itu dapat dilalui oleh umat yang beriman, Insya Allah Idul Fitri tanggal ! Syawal besuk yang bertepatan dengan tanggal 17 juli 2015, memang dapat kita kembali Fitri. Syawalan dapat menjadikan umat beriman bermakna dengan peningkatan yang sesungguhnya. Insya Allah. Salah satu dari makna yang sesungguhnya syawalan yang berrati peningkatan itu adalah bahwa kita ke depan perlu Ingat Lima Perkara, Sebelum Lima Perkara.

ingat lima perkara, sebelum lima perkara

sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, luang sebelum sempit, hidup sebelum mati

ingat lima perkara, sebelum lima perkara

ingat lima perkara  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun