Beberapa waktu yang lalu, saya menulis artikel mengenai briket arang tempurung kelapa. Briket arang tempurung kelapa dapat menjadi barang substitusi bahan bakar, baik untuk keperluan rumah tangga, rumah makan kaki lima, resto, maupun hotel. Selain briket arang tempurung kelapa dapat dikemas, sehingga praktis untuk memudahkan delivery. Briket arang tempurung kelapa, dapat dikembangkan sebagai UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Tempurung kelapa yang tadinya mungkin hanya dijadikan sampah atau dibakar untuk pembakaran biasa, dapat digunakan sebagai bahan bakar modern dan dapat dilakukan oleh masyarakat pedesaan. Pengembangan briket arang tempurung kelapa diharapkan dapat mengubah mental masyarakat banyak dari petani atau bahkan pengangguran tersembunyi menjadi produsen, bahkan pengusaha. Berikut foto-foto yang diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana tempurung kelapa yang biasanya hanya menjadi bahan buangan atau sampah dapat menjadi bahan baku briket arang yang dikemas menjadi bahan modern. Batok kelapa tersebut kemudian dimasukan ke dalam tungku, yang dapat diproduksi oleh tenaga kerja di tanah air. Gambar berikut merupakan tungku tempat pembakaran batok tempurung kelapa beserta tenaga kerja, yang juga dapat membuat tungku pembakaran tempurung kelapa tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H