Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bengkalis Membangun Dengan Paradigma Pembangunan Inklusif

29 Agustus 2013   08:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:40 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan ekonomi, untuk sebagian masyarakat telah dapat dinikmati keberhasilannya. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai indikator seperti pertumbuhan ekonomi, yang secara riil dapat dilihat dari pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) dari tahun ke tahun untuk daerah propinsi maupun Kabupaten. Begitu juga halnya dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkalis. Beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkalis masih di atas 7 % per tahun. Namun yang mulai menjadi kekhawatiran beberapa kalangan adalah bahwa pembangunan ekonomi dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi semata akan menimbulkan kesenjangan di masyarakat dalam menikmati hasil-hasil pembangunan (Eric Maskin penerima penghargaan Nobel Ekonomi 2007) yang dapat dilihat pada link berikut: http://krjogja.com/liputan-khusus/analisis/1712/pembangunan-inklusif.kr

Bahwa pembangunan dapat dilaksanakan secara intensif pada kawasan kawasan pertumbuhan berdasarkan teori kutub pertumbuhan yang digagas oleh Francois Perroux iaitu merupakan seorang ahli ekonomi regional berbangsa Perancis yang lebih jauh dapat dilihat pada: http://ariesdasketchbook.blogspot.com/ , merupakan realitas yang dapat dipahami banyak pihak. Kawasan Duri_Mandau di Kabupaten Bengkalis dapat dianggap menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi, mengingat di Kawasan Duri_Mandau dan sekitarnya terdapat banyak perusahaan besar yang mempunyai kontribusi besar dalam meningkakan PDRB Kabupaten Bengkalis.

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau maupun Kabupaten Bengkalis, juga merupakan pelaksanaan secara langsung dari economic base theori (http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53516/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf?sequence=2), yang menganjurkan pengembangan ekonomi suatu wilayah berdasarkan optimalisasi potensi sumber daya alam yang tersedia untuk peningkatan produk yang berorientasi ekspor. Suatu daerah dalam pengembangan wilayahnya perlu memperhitungkan sektor ekonomi yang dapat meningkatkan ekspor, sehingga produk yang dihasilkan bukan hanya dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar tetapi juga dapat dinikmati oleh masyarakat luar, baik masyarakat luar daerahnya maupun masyarakat luar negeri. Produk ekspor daerah tersebut karena diperdagangkan lalu dikenal sebagai komoditi unggulan daerah. Banyaknya perusahaan dan pabrik di Kabupaten Bengkalis juga mempertimbangkan besarnya potensi sumber daya alam Kabupaten Bengkalis yang dapat dijadikan komoditi unggulan yang berorientasi ekspor.

Hal tersebut juga didukung dengan posisi strategis letak geografis Kabupaten Bengkalis seperti terlihat pada peta berikut:

Mengingat dalam peningkatan produksi komoditi unggulan tersebut sangat dipengaruhi oleh bahan baku yang berasal dari sumber daya alam yang terdapat di Kabupaten Bengkalis, maka pendirian perusahaan atau pabrik-pabrik di Kabupaten Bengkalis menggunakan teori lokasi. Hal ini disebabkan produk yang akan dihasilkan sebagai komoditi unggulan tersebut akan lebih mahal biaya angkutnya lokasi industrinya mendekati pasar (http://geografi-geografi.blogspot.com/2010/11/teori-lokasi-industri-pertimbangan.html), sehingga banyak pendirian pabrik di Kabupaten Bengkalis tetapi mempunyai Kantor Pusat di luar Kabupaten Bengkalis.

Realitas dari hasil hasil pembanguan ekonomi yang belum dapat merengkuh semua kalangan tersebut, memerlukan paradigma baru pembangunan ekonomi supaya pembangunan ekonomi dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh lebih banyak kalangan lagi. Paradigma Pembangunan Inklusif menjadi pilihan alternatif yang sangat diapresiasi secara impresi oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Pembangunan Inklusif yang akan dilaksanakan oleh Kabupaten Bengkalis sebagai implikasi dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Pemerintah Pusat (http://www.bappenas.go.id/print/2701/percepatan-pembangunan-ekonomi-yang-inklusif-dan-berkeadilan/), ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis dalam RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010-2015 dengan menetapkan kebijakan pembangunan empat kawasan dan enam jaminan sebagai grand design pembangunan Kabupaten Bengkalis. Pembangunan Empat Kawasan sebagai elaborasi dari teori kutub pertumbuhan yang selama ini secara riil hanya pada Kawasan Duri_Mandau sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan Kawasan Kota Bengkalis sebagai Pusat Pemerintahan, ke depan akan dikembangkan dua kawasan lagi yaitu Kawasan Pariwisata dan Agrobisnis Pulau Rupat dan Kawasan Pusat Industri, Pelabuhan dan Agrobisnis di Bukit Batu dan Siak Kecil, supaya dapat lebih cepat berkembang, selain dari dua kawasan yang sudah maju terlebih dahulu. Dua kawasan lainnya pun akan dikembangkan secara spesifik sebagai Kawasan Pusat Pendidikan dan Agrobisnis di Pulau Bengkalis dan Kawasan Kota Transit dan Petropolotan di Mandau_Pinggir.

Grand design Pembangunan Empat Kawasan Kabupaten Bengkalis:

1. Kawasan Pusat Pendidikan dan Agrobisnis di Pulau Bengkalis

1377738603828437899
1377738603828437899

2. Kawasan Industri, Pelabuhan dan Agrobisnis Bukit Batu dan Siak Kecil

1377738705836473904
1377738705836473904

3. Kawasan Pariwisata dan Agrobisnis Pulau Rupat

13777387761376357106
13777387761376357106

4. Kawasan Kota Transit dan Petropolitan Mandau_Pinggir

1377738869323379571
1377738869323379571

Untuk mendorong pertumbuhan empat kawasan tersebut sebagai Kutub-Kutub Pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Bengkalis, sekaligus sebagai pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang inklusif http://nasional.kontan.co.id/news/sby-pembangunan-infrastruktur-harus-inklusif, maka ditetapkanlah pembangunan jalan pada ke empat kawasan tersebut, yang pelaksanaannya mempergunakan pola tahun jamak (multy years) selama kurun waktu 3 tahun dengan total anggaran 2,5 trilyun  rupiah.

Adapun rencana pembangunan jalan melalui multi years tersebut dapat dilihat pada peta peta berikut:

137773927729151127
137773927729151127

1377739327900021525
1377739327900021525

13777394242101041921
13777394242101041921

1377739379626506344
1377739379626506344

13777395061597135999
13777395061597135999

Yang secara garis besar dapat juga dilihat pada peta berikut:

13777396141133779382
13777396141133779382

Rencana pembangunan jalan muliti years tersebut juga dimaksudkan untuk dapat menghubungkan dengan rencana Pemerintah Pusat melalui MP3EI. Koneksitas rencana pembangunan jalan multi years dengan MP3EI terlihat pada peta berikut:

13777397791539475744
13777397791539475744

Namun mengingat pembangunan suatu daerah juga harus memperhatikan sektor sektor lain di luar sektor ekonomi seperti pendidikan, kesehatan serta ekonomi masyarakat desa http://economy.okezone.com/read/2013/01/02/279/740087/pembangunan-inklusif, maka selain grand design empat kawasan Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga menetapkan enam jaminan.

Implikasi dari Grand Design Enam Jaminan tersebut antara lain adalah peningkatan kesejahteraan guru, guru-guru yang bertugas di Kabupaten Bengkalis selain mendapat tunjangan sertifikasi dari Pemerintah Pusat juga mendapatkan insentif daerah. Untuk mengatasi kesulitan akses modal bagi masyarakat desa juga digelontorkan dana sebesar 1 milyar per tahun melalui program UED-SP yang sudah berjalan pada tahun ketiga. Dalam rangka mendorong peningkatan lalu lintas barang dan jasa di pedesaan karena minimnya akses infrastruktur pedesaan, Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga mengalokasikan dana sebesar 1 Milyar per tahun untuk program percepatan pembangunan infrastruktur pedesaan melaluli Intruksi Bupati, yang sudah berjalan pada tahun kedua. Optimalsasi kinerja pernagkat desa juga didorong melalui pelaksanaan bantuan alokasi dana desa (ADD) yang besarnya berkisar antara 1-2 milyar rupiah per tahun yang sudah dilaksnakan selama 3 tahu.

Selain hal tersebut dalam rangka mendorong pelaksanaan desa siaga Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga memberikan bantuan mobil ambulance desa. Hal tersebut juga untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan secara komprehensif, mengingat pada Kabupaten Bengkalis selama 3 tahun terakhir telah melaksanakan pelayanan kesehatan gratis secara total coverage tanpa gembar gembor seperti halnya KJS. Pemerintah Kabupaten Bengkalis juga sudah melaksanakan pendidikan gratis melalui Wajar 12 tahun. Pembangunan rumah layak huni untuk 600 rumah tangga miskin dan pembangunan pelayanan kesehatan di berbagi pelosok wilayah Kabupaten Bengkalis.

Komitmen Pemeruintah Kabupaten Bengkalis dalam pelaksanaan pembangunan inklusif  di Indonesia, tidak dapat diragukan lagi, telah dan akan dilaksanakan  secara total.

Mudah mudah Allah SWT meridhoi. Amien.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun