Mohon tunggu...
Masjidah Khoiriah Hasibuan
Masjidah Khoiriah Hasibuan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi di Universitas Malikussaleh

Saya Masjidah Khoiriah Hasibuan, seorang mahasiswi Program Studi Psikologi di Universitas Malikussaleh. Salah satu hobi yang sangat saya sukai adalah memasak. Kecintaan saya pada dunia memasak telah tumbuh sejak kecil dan terus menjadi bagian penting dalam hidup saya hingga saat ini. Bagi saya, memasak bukan hanya sekadar kegiatan, tetapi juga seni yang menghadirkan kebahagiaan dan kepuasan saat melihat orang lain menikmati hasil kreasi saya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Kesadaran, Menghancurkan Stigma

24 Desember 2024   07:26 Diperbarui: 24 Desember 2024   07:26 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kesadaran dan stigma adalah dua sisi dari realitas sosial yang sering kali saling bertentangan. Kesadaran membawa terang, sedangkan stigma menciptakan bayang-bayang gelap yang membelenggu pikiran masyarakat. Dalam konteks kesehatan mental, diskriminasi, atau isu-isu sosial lainnya, stigma menjadi penghalang utama untuk menciptakan ruang yang inklusif dan suportif.  

Stigma sering muncul dari ketidaktahuan, prasangka, atau stereotip yang diwariskan secara turun-temurun. Misalnya, orang dengan gangguan kesehatan mental sering dicap sebagai "lemah" atau "berbahaya," padahal mereka hanya membutuhkan dukungan yang sama seperti orang dengan penyakit fisik. Label semacam ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga memperlambat kemajuan masyarakat dalam memahami isu-isu yang lebih kompleks.  

Untuk menghancurkan stigma, langkah pertama adalah membangun kesadaran. Pendidikan dan informasi adalah alat utama untuk mengubah pola pikir. Kampanye publik, diskusi terbuka, dan pemberdayaan komunitas menjadi kunci agar masyarakat dapat memahami realitas yang dialami orang lain. Ketika orang diberi ruang untuk belajar dan mendengar cerita dari perspektif yang berbeda, empati akan tumbuh, dan stigma perlahan-lahan terkikis.  

Namun, membangun kesadaran bukanlah tugas yang mudah. Perubahan membutuhkan keberanian, konsistensi, dan kerja sama dari berbagai pihak---individu, komunitas, dan institusi. Masyarakat harus dilibatkan dalam proses dialog, sementara media dan pemimpin opini harus memainkan peran proaktif dalam menyebarkan narasi positif.  

Menghancurkan stigma berarti menciptakan masyarakat yang lebih adil, di mana setiap individu dihargai tanpa diskriminasi. Dengan membangun kesadaran, kita membuka jalan menuju dunia yang tidak hanya memahami perbedaan, tetapi juga merangkulnya sebagai kekuatan bersama. Ini bukan hanya soal perubahan sosial, tetapi juga soal kemanusiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun