Selasa, 4 Juni 2024 Mahasiswa Universitas Pakuan prodi Ilmu KomunikasiÂ
kelas 2-G telah melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi (RSJ MM) yang berada di Jl.Dr.Semeru No 114 Kec. Bogor Barat, Kota bogor untuk mengerjakan Ujian Akhir Semester 2. Dalam kunjungan ini kami sebagai mahasiswa adalah untuk mengetahui berbagai macam cara untuk berkomunikasi dengan orang yang memiliki gangguan mental, Melatih Teknik ber komunikasi serta mengurangi stigma individual dengan orang yang memiliki gangguan mental. Dalam kunjungan ini, hal ini sangan dibutuhkan sebagai mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi untuk menjadi bahan pegangan untuk karir dan keterampilan di waktu yang mendatang.Menurut penjelasan dari narasumber yang kita temui, perawat tersebut menjelaskan bagaimana cara untuk melakukan penerimaan pasien gangguan mental. Perawat tersebut menjelaskan ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti mendapatkan rujukan dari pusat Kesehatan golongan pertama, yang kedua bisa dengan cara melakukan konsultasi dengan pihak psikis RSJ MM. Untuk metode pembayaran bisa dilakukan dengan menggunakan BPJS untuk usia yang tercover oleh BPJS (19-49 tahun) dan metode pembayaran bisa juga dengan pembayaran mandiri.
RSJ MM juga menerima pasien lainya seperti gelandangan atau status masyarakat lainya, tetapi ada persyaratannya yang dimana pasien tersebut merupakan pasien terusan dari Dinas Sosial yang anggaranya telah disediakan oleh negara. Setelah itu para pasien tersebut akan dibawa ke Fasilitas Mandiri Ekonomi Sosial (MES) dengan kapasitas maksimal 10 orang pasien. Setelah itu pasien akan dilatih agar kembali mandiri sebelum reintegrasi ke masyarakat dengan cara melatih konsentrasi, daya ingatan, daya pikiran dan keterampilan sosialisasi.
Cara agar para pasien bisa kembali sehat, RSJ MM memiliki sebuah program yang sangat berpengaruh untuk kesembuhan para pasienya dan program tersebut adalah program Tata Boga. Program tersebut dapat melatih dan meingkatkan keterampilan para pasien dari basic hingga menuju ke tahap professional, seperti memasak, membuat kerajinan tangan dan hal produktif lainya. Hal itu sangat berpengaruh untuk para pasien kedapanya agara mereka bisa mengontrol dirinya kembali layaknya manusia pada umunya.
Di RSJ MM ini memiliki sistematis durasi penyembuhan yaitu dengan jumlah durasi 18 hari. Dalam jangka itu dapat membuat pasien menjadi lebih tenang dan menjadi lebih teratur. Tetapi bila pasien masih belum tenang dan belum teratur, pasien akan diteruskan ke tahap pengobatan yang lebih seperti mendapatkan rekomendasi pengobatan yang telah diberikan oleh para dokter untuk melakukan penyembuhan terhadap pasien. Contohnya seperti para pasien yang mengalami depresi dan variasi lainya.
Untuk bentuk-bentuk sistematisnya, RSJ MM mengadakan beberapa program kegiatan dan kelas untuk para pasienya. Contohnya rutinitas sehari-hari seperti bersih bersih, ibadah, olahraga dan interaksi sosial. Untuk kelas, ada kelas berkebun,vokalisasi dan tata boga. Karena dari jenis kelas tersebut dapat melatih kepribadian, tetapi sistematis untuk pasien rawat inap dan rawat jalan itu berbeda. Untuk rawat inap pasien akan mendapatkan pengawasan penuh karena dapat beresiko untuk pasien dan orang-orang disekitarnya, kalau untuk rawat jalan memiliki sistematis seperti jadwal control yang rutin agar bisa medapatkan kemajuan dari para pasien rawat jalan. Jika para pasien sudah stabil, pasien akan diajak untuk berkomunikasi agar dapat mengetahui akar permasalahan mereka yang ruanganya disesuaikan dengan kondisi kesehatan mental masing-masing pasien.
Menurut penjelasan dari narasumber kedua yaitu Psikolog RSJ MM mejelaskan jika pasien sudah sembuh, pasien boleh kembali ke  tempat tinggalnya. Namun, beberapa keluarga seringkali mengalami kesusahan dalam memberikan aktifitas sehari-hari untuk pasien. Oleh karena itu pihak RSJ MM memberikan program aktivitas sehari-hari untuk mendukung kesehatan mental para pasien seperti mencuci tangan, kelas vokasional, kelas berkebun dan tata boga untuk menumbuh kembangkan keterampilanya. Kegiatan sehari-hari lainya pun juga sudah mencakup kegiatan kehidupan seperti menyapu, menyetrikan dan kegiatan rumah lainya agar para pasien bisa mengembangkan keterampilan hidup. Tujuanya agara para pasien bisa memiliki keterampilan yang cukup untuk para pasien kembali ke tempat tinggalnya atau untuk pekerjaan.
Kesimpulanya, Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Kelas 2-G telah berhasil menegerjakan tugas akhir semester 2 karena beberapa tujuan tercapai. Mahasiswa mendapat berbagai informasi langsung dari RSJ MM. Seperti keterampilan komunikasi terapeutik  yang berupa praktek komunikasi langsung dengan para-para pasien RSJ MM, Wawasan tentang kegiatan RSJ MM dan wawasan ilmu tentang kesehatan mental. Hasil wawancara dari perawat dan Psikologi RSJ MM, kita mendapatkan beberapa informasi berupa sistematis pelayanan, sistematis perawatan dan sistematis kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh RSJ MM kepada para pasien untuk menyembuhkan kesehatan mental para pasien. Dengan demikian kita sebagai mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi mendapatkan manfaat untuk pendidikan kita dan mendapatkan kontribusi nyata perubahan presepsi dan sikap terhadap orang yang memiliki gangguan mental.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H