Mohon tunggu...
Wijanarko Dwi Utomo
Wijanarko Dwi Utomo Mohon Tunggu... wirausaha -

Seorang anak lelaki, seorang suami dan seorang ayah, yang punya banyak dosa, dan mencoba untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Blogger, Bitcoin Miner, Bekerja dari rumah memanfaatkan teknologi internet.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sikap Pelamar Kerja Hari Ini

29 Januari 2014   13:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:21 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekerja di sebuah bagian yang salah satu tugasnya melakukan proses rekrutmen, maka saya berkesempatan untuk bertemu dengan kandidat-kandidat pelamar kerja. Saat ini rata-rata usia pelamar kerja berkisar 20 - 24 tahun.

Ada beberapa fakta penting yang saya temui dalam proses rekrutmen belakangan ini:

1. Kandidat lebih memposisikan dirinya lebih penting dari pemberi kerja sehingga berani untuk mengajukan perubahan jadwal wawancara, disesuaikan kondisi dirinya.

2. Kandidat seringkali tidak berterus terang tentang kondisinya pada saat menerima telpon dari pemberi kerja yang hendak mengundang wawancara, sehingga tidak bisa dibedakan mana yang memastikan diri hadir dan mana yang tidak.

3. Kandidat kurang serius mempersiapkan diri ketika menghadapi sesi wawancara sehingga kurang mampu menunjukkan kemampuan diri yang sebenarnya kepada pemberi kerja.

4. Kandidat tidak memperhatikan ketepatan waktu kehadiran sesuai informasi undangan yang telah diterima.

Ke-4 fakta diatas membuat saya berpikir, kok seperti ini ya sikap para pelamar kerja itu. Mungkin jaman sudah berubah, teknologi sudah semakin maju, namun menurut saya sikap diri yang baik itu tidak boleh berubah sampai kapanpun.

Disiplin, dimana pun dan kapan pun akan tetap bernama disiplin bila bisa hadir tepat waktu atau bahkan hadir sebelum waktu wawancara yang telah ditentukan.

Saya setuju bila generasi muda  yang dikenal dengan sebutan generasi Y ini adalah generasi yang membutuhkan ruang untuk mengekspresikan ide pemikirannya dengan cara dan gaya mereka yang spontan, kreatif dan serba ingin hasil yang segera. Namun sebagai generasi lebih muda, sudah sepatutnya mereka juga belajar untuk menghargai dan menghormati orang-orang yang lebih tua dari mereka.

Kalau anak muda sudah tidak hormat lagi kepada orang tua, apa jadinya nanti.

Salam!

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun