Mohon tunggu...
Wijanarko Dwi Utomo
Wijanarko Dwi Utomo Mohon Tunggu... wirausaha -

Seorang anak lelaki, seorang suami dan seorang ayah, yang punya banyak dosa, dan mencoba untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Blogger, Bitcoin Miner, Bekerja dari rumah memanfaatkan teknologi internet.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kesiapan Mental Wirausahawan

1 September 2014   17:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:55 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bagi para wirausahawan, tentu pernah mengalami kondisi seperti ini. Baru saja membenamkan sejumlah modal, dalam waktu yang tidak terlalu lama, tiba-tiba situasi-kondisi pasar berubah drastis ke arah yang negatif. Disinilah muncul istilah perasaan seperti naik 'rollercoaster', naik - turun tajam, berulang-ulang tiada henti, membuat perut sakit, mual-mual dan mungkin ingin muntah, karena diliputi rasa khawatir kehilangan modal yang baru saja ditanam.

Ayo ngaku! Pernah mengalami juga kan?

Pada kesempatan ini saya ingin berbagi tips supaya teman-teman Wirausahawan memiliki kesiapan mental menghadapi situasi ini:

1. Sebelum bertindak, pastikan sudah melakukan riset yang mendalam terhadap keputusan usaha yang hendak diambil. Riset awal yang dalam, membuat kita dapat mengelola resiko yang mungkin terjadi dengan baik, bila sewaktu-waktu terjadi kondisi yang tidak menguntungkan.

2. Bagi umat Muslim, biasakan untuk mengawali segala usaha yang akan kita lakukan dengan basmalah.

3. Yakin dan percaya bahwa segala daya upaya kita tak akan lepas dari campur tangan Allah, oleh karena itu secara aktif kita juga berusaha untuk mendapatkan ridha-nya dengan banyak melakukan kebaikan.

4. Dibalik sebuah kesulitan, selalu ada kemudahan. Rumus ini sangat efektif dan benar adanya. Jika kita sedang menghadapi situasi sulit, maka percayalah tak lama lagi Anda akan bertemu kemudahan atau situasi yang baik dan menyenangkan.

5. Ikhlas lillahi ta'ala. Sikap ini mudah diucapkan tapi mungkin sulit untuk dilaksanakan. Butuh latihan yang intensif agar kita dapat berada pada level keikhlasan yang tinggi.

5 poin diatas sangat erat kaitannya dengan hal yang bersifat Spiritual, karena kita manusia bukanlah apa-apa di jagat raya ini. Tak ada kekuatan selain kekuatan dari Allah SWT. Sudah sepantasnyalah kita, manusia, bergantung kepada-Nya!

Wallahu'alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun