Mohon tunggu...
Wijanarko Dwi Utomo
Wijanarko Dwi Utomo Mohon Tunggu... wirausaha -

Seorang anak lelaki, seorang suami dan seorang ayah, yang punya banyak dosa, dan mencoba untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Blogger, Bitcoin Miner, Bekerja dari rumah memanfaatkan teknologi internet.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Rekayasa Media Menciptakan Kebutuhan

10 April 2015   10:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:18 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda berpikir bahwa seluruh keinginan dan kebutuhan yang muncul hari ini adalah sebuah rekayasa yang dilakukan oleh industri melalui media-media yang kita akses sehari-hari. Salah satu indikator yang paling mudah adalah kita semua tahu harga BBM Premium hanya 150 rupiah di tahun 1980-an.

Kalau kita punya mesin waktu, kita bisa lihat kondisi jaman di mana harga BBM Premium hanya 150 rupiah. Ya, kendaraan bermotor masih sedikit, sebarannya pun mungkin hanya ada di kota-kota besar saja di seluruh Indonesia. Hal ini disebabkan juga oleh belum tersedianya infrastruktur jalan raya yang menghubungkan satu kota dengan kota lainnya. Jumlah penduduk usia produktif saat itu, mungkin baru beberapa juta jiwa saja. Dan masih banyak fakta lain yang bisa diperiksa, untuk menggambarkan keadaan di masa itu.

Seiring perkembangan waktu, bertambahnya jumlah penduduk, semakin luasnya pembangunan infrastruktur, kemajuan teknologi, hukum 'Persediaan dan Penawaran' pun berlaku. Dengan jumlah penduduk saat ini (tahun 2015) kurang lebih 250 juta jiwa, harga BBM premium pun melambung ke 7200 rupiah. Media menjadi salah satu agen perubahan. Media memberikan informasi-informasi yang kemudia diolah oleh otak kita sehingga terpilah-pilah menjadi kebutuhan atau keinginan. Di atas langit ada langit, keinginan manusia tidak akan pernah berhenti alias puas.

Sekarang, bagaimana caranya agar kita tidak terjebak dalam situasi yang secara tidak sadar mendorong kita untuk mengejar kebutuhan / keinginan yang semakin hari semakin tinggi standar nilainya. Sebut saja biaya pendidikan, biaya kesehatan, biaya hidup, dan biaya-biaya lainnya.

Berikut tips dari Saya:

1. Anda harus benar-benar mengenal siapa diri Anda, apa-apa saja yang Anda butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Ingat hanya kebutuhan, bukan keinginan.
2. Memiliki kepribadian yang kuat untuk memfilter luapan informasi yang masuk melalui media.
3. Sabar dan tidak mudah terintimidasi oleh 'peer pressure'.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun