Ide tulisan ini muncul begitu saja di dalam benak Saya. Saya merasa didalam cara berpikir, manusia dapat dibedakan menjadi 2, yakni: Berpikir Linear dan Berpikir Lateral.
Berpikir Linear, menurut versi Saya adalah cara berpikir yang lurus, urut, sistematis, prosedural. Sedangkan Berpikir Lateral adalah cara berpikir yang melompat-lompat, sporadis, tidak beraturan.
Pertanyaan selanjutnya adalah manakah yang lebih baik? Kedua cara berpikir ini, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung pada situasi apa dibutuhkan.
Untuk seorang Peneliti, Akademisi, atau Insinyut mungkin cara berpikir linier adalah cara berpikir yang cocok untuk dikembangkan, mengingat kebutuhan akan kerangka berpikir ilmiah yang konsisten. Namun cara berpikir ini tidak akan pernah cocok dimiliki oleh seorang Pengusaha atau Seniman.
Kelebihan seseorang yang berpikir dengan cara lateral, menurut Saya terletak pada fleksibilitas dan cara pandang terhadap suatu persoalan yang cenderung berbeda dari cara pandang yang umum. Hal ini memungkinkan yang bersangkutan untuk mengembangkan imajinasi pemikiran sehingga mencapai sebuah solusi yang tidak biasa. Mungkin akan timbul perdebatan atau ketidaksetujuan, namun jika yang bersangkutan cukup kuat memegang teguh pendiriannya, dia akan berhasil mencapai tujuannya.
Kekurangan seseorang yang berpikir dengan cara lateral, menurut Saya terletak pada tingkat toleransi akan kebosanan yang rendah. Mereka cenderung mudah bosan dengan cara yang dipilih dan berusaha mencari cara-cara baru. Kemapanan tidak ada di dalam kamus mereka. Mereka senantiasa mencari tantangan baru, yang selalu mampu membakar gairah hidup.
Bagaimana menurut Pembaca? Silakan mampir di kolom komentar untuk sekedar mencorat-coret isi kepala Anda.
Salam!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI