Semua orang dewasa yang bekerja di bumi Indonesia, salah satu tujuannya adalah untuk mendapatkan uang guna dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Sudah banyak pula orang dewasa yang menyadari bahwa dalam upayanya bekerja tersebut ada kemungkinan resiko yang harus dia hadapi dan harus diantisipasi. Cukup banyak orang dewasa yang memahami bahwa untuk beberapa hal dalam hidup, mereka membutuhkan waktu cukup panjang untuk dapat memilikinya kelak.
Saya akan coba jabarkan satu per satu. Para pembaca tentu setuju, apapun profesi kita saat ini, ketika kita bekerja dan menghasilkan uang, uang tersebut kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, dan selebihnya kita tabung untuk kebutuhan di masa yang akan datang. Namun faktanya, menabung di Bank, dalam jumlah tertentu hasilnya dana tidak berkembang, malah sebaliknya dana kita akan tergerus oleh biaya-biaya yang timbul, belum lagi faktor inflasi yang menjadikan nilai uang kita semakin lemah dari waktu ke waktu.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, saya ingin mengajak pembaca untuk lebih melek finansial. Minimal masing-masing pembaca pada akhirnya dapat membuat rencana keuangan yang sesuai untuk diri dan keluarganya.
Cara pertama, cara yang banyak dilakukan oleh orang kebanyakan adalah menabung rutin di Bank, dengan nilai yang sudah ditentukan. Pihak Bank menyebut cara ini dengan nama Tabungan Berjangka. Namun sayang bila nasabah mengalami sesuatu sehingga tidak memiliki kemampuan untuk menabung dengan nilai yang sudah ditentukan tadi, program tabungan berjangka ini menjadi berhenti. Bila sang nasabah sakit kritis, tabungan pun lama-kelamaan akan terkuras habis untuk menutupi biaya Rumah Sakit dan sebagainya. Dengan cara ini, Nasabah belum terlindungi dengan baik, karena masih akan dihadapkan pada persoalan keuangan terkait penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup selanjutnya.
Cara kedua, seseorang mulai mengkombinasikan menabung di Bank dan memiliki polis asuransi kesehatan. Pada saat nasabah tersebut mengalami sakit kritis, pihak asuransi memberikan sejumlah uang pertanggungan sesuai dengan perjanjian di awal. Namun lagi-lagi nasabah masih akan dihadapkan pada persoalan keuangan terkait penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup selanjutnya.
Cara ketiga, seseorang memilih produk tabungan yang didalamnya terkandung fungsi investasi dan juga proteksi, dengan benefit antara lain:
a. Dapat terlindungi ketika mengalami sakit kritis.
b. Proses menabung dapat diteruskan.
c. Mendapat layanan RS yang sesuai dengan pilihan kemampuannya.
d. Mendapat tunjangan kesehatan yang sesuai dengan pilihan kemampuannya.
e. Apabila nasabah meninggal dunia, ahli waris dapat menerima warisan sesuai dengan jumlah pertanggungan yang dipilihnya.
f. Mendapat return investasi yang lebih tinggi dari bunga Bank yang berlaku pada umumnya.
g. Mendapatkan bagi hasil usaha.
Ketiga cara ini bisa dipilih dan diterapkan oleh masing-masing pembaca. Cara nomor tiga tentu memberikan manfaat yang lebih komprehensif dibandingkan nomor satu atau nomor dua. Cara mana yang akan Anda pilih, jawabannya saya kembalikan kepada masing-masing pembaca.
Sudahkah kau susun rencana keuanganmu? Saran saya, ada baiknya para pembaca mulai memikirkannya secara serius.
Salam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H