Mohon tunggu...
Wijanarko Dwi Utomo
Wijanarko Dwi Utomo Mohon Tunggu... wirausaha -

Seorang anak lelaki, seorang suami dan seorang ayah, yang punya banyak dosa, dan mencoba untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Blogger, Bitcoin Miner, Bekerja dari rumah memanfaatkan teknologi internet.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tidak Enaknya Jadi Pengusaha

16 Februari 2015   19:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:05 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Siapa bilang menjadi Pengusaha itu enak? Berikut adalah beberapa catatan saya tentang hal-hal yang tidak enak ketika memutuskan diri menjadi Pengusaha.

1. Tidak punya jadwal yang tetap setiap harinya, semua kegiatan harus disusun terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Kalau tidak sempat menyusun agenda, itu artinya Saya tetap ada di rumah setelah antar-jemput anak sekolah.

2. Tidak punya jumlah pendapatan yang tetap setiap bulannya. Semua pendapatan harus disusun rencana aksinya secara detail, baru bisa terlihat hasilnya di akhir bulan. Ini yang mungkin sering dibilang penghasilan Pengusaha itu tidak menentu. Kadang sama sekali tidak ada penghasilan, kadang dapat penghasilan yang besar sekali. Katanya... Alhamdulillah saya bisa bikin penghasilan saya membesar dari waktu ke waktu.

3. Statistik mengatakan lebih banyak orang yang bekerja menjadi karyawan atau pegawai, ketimbang yang jadi Pengusaha. Akibatnya saya kadang merasa kesepian, karena teman-teman saya sedang sibuk bekerja di kantornya masing-masing. Jadi aja saya suka bikin janji ketemu sama orang / kenalan baru.

4. Sering dapat pertanyaan, "Hari ini libur ya Pak?" Seperti yang saya tulis di No. 1, kalau saya lupa menyusun jadwal, maka bisa dipastikan saya dibilang libur sama orang lain.

5. Pekerjaan tukang ojek atau supir harus saya rebut, karena saya bisa antar dan jemput anak dari sekolahnya.

Sementara saya baru kepikiran 5 hal ini, kalau pembaca ada yang mau nambahin, silakan nambah di kolom komentar ya!!!

Salam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun