Diawali dengan pembukaan oleh ibu Siti Mutmainnah, sang protokol, dilanjutkan dengan tilawah. Berturut-turut berkumandanglah lagu Indonesia Raya, Mars Muhammadiyah, dan Mars 'Aisyi'yah. Ruangan sederhana, cikal bakal Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Kabupaten Labuhanbatu Utara, bergema siang ini.
Usai pembukaan, ucapan selamat datang disampaikan oleh ibu Kusmiani, Ketua Cabang 'Aisyi'yah Kualuh Selatan. Tak ketinggalan juga sambutan dari Ketua Cabang Muhammadiyah Kualuh Selatan, bapak T. Sibuea, M.Pd. Â Kata sambutan selanjutnya disampaikan oleh ketua PDM/PDA Labuhanbatu Utara, bapak Taufik Hidayat, S.Ag., ibu Siti Nurmala, M.Si.
Agenda utama kali ini adalah pengajian daerah 'Aisyi'yah, yang dirangkai dengan penyerahan SK pendirian Pimpinan Cabang 'Aisyi'yah Kualuh Selatan  dan SK Kepala TK ABA Simpang Marbau. Â
Pengajian inti diisi oleh Ketua PDM Asahan, M. Akhyar, M.Ag. Dengan mengambil tema "Kandungan Surah Ayat As-Shaff ayat 10-11, "Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul -Nya, apakah kamu sekalian mau Aku tunjukkan suatu perniagaan yang bermanfaat dan pasti mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda dan keberuntungan yang kekal".
Ketika kita berbisnis kepada Allah, maka pelakunya adalah kita, pembelinya adalah Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah pada Surah At-Taubah ayat 111:" Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung."
Ustadz Akhyar mengajak jama'ah menalar kandungan Surah tersebut. Secara sederhana beliau menjelaskan bahwa tiap-tiap jiwa adalah milik Allah, maka kenapa tidak 'menjual diri' kepada Allah?. Misalnya dengan mengikuti rapat organisasi, pengajian, dan kegiatan lainnya dengan bayaran surga. Pertanyaannya, dimana bisnis di dunia yang keuntungannya diterima di surga?. Bayaran tersebut akan dibayarkan pada orang yang melakukan bisnis kepada Allah secara terus-menerus. Â
Hal ini sesuai dengan firman Allah " Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui." (Al Baqarah 261).
Berinfaq, janganlah pelit, tak akan miskin orang yang rajin berinfaq. Yang bisa menilai amal ibadah yang kita lakukan adalah Allah, Rasul, dan orang beriman. Maka jangan berharap penilaian dari manusia, sebab orang munafiq akan selalu mencari kesalahan kita. Â Berinfaqlah, beramallah, lakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah.
Dalam surah al Munafikun ayat 10 "Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh." Ayat ini menjelaskan betapa dahsyatnya dampak dari sedekah.Â
Pada bagian akhir, Ustadz Akhyar mengajak agar seluruh warga Muhammadiyah/'Aisyi'yah tetap gemar berinfaq/bersedekah, terutama untuk keberlanjutan pembangunan Panti Asuhan Putra yang terletak di Gunting Saga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H