Mohon tunggu...
Chuck Wisnoe
Chuck Wisnoe Mohon Tunggu... Wiraswasta - The cool.....

What is done in a hurry is seldom done well

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Suara Gaib Tanpa Bunyi di Telinga Kananku

16 Februari 2021   01:52 Diperbarui: 16 Februari 2021   02:47 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suara Tanpa Bunyi ( Pixabay )

This is a true story of mine. Coba kubuka lagi ingatan ku akan kejadian di luar nalar, entah disebut petunjuk gaib yang datangnya darimana  sampai saat ini saya belum tahu. Mungkin petunjuk  dari Gusti Alloh, saya juga tidak tahu. 

Hal ini terjadi ketika Ibu saya masih " sugeng " ( ada ), tahun 2007 silam. Saat itu, Ibu saya yang sudah sepuh mengalami gatal - gatal di seluruh badan. Upaya ke dokternya Ibu, sudah kami  lakukan, bahkan sampai 2 kali saya mengantar Ibu ke dokter tersebut. 

Ibu saya memang  saat  itu  mengidap penyakit diabetes melitus ( kencing manis ) sudah puluhan tahun. Ibu dinyatakan awal terkena diabetes sejak tahun 1980, hal ini diketahui dari laporan hasil lab.

Hingga tahun 2007, ketika itu tahu - tahu badan Ibu saya mengalami gatal - gatal. Mulai dari obat kulit dan sebagainya sudah diberikan oleh dokter. Namun rasa gatal di seluruh badan masih terasa bahkan berlangsung sampai 2 minggu lamanya. Kasihan Ibu saya harus mengalami semua ini. 

Hingga suatu siang tengah hari di tahun 2007. Saya lagi menemani Ibu saya yang  sedang duduk di sofa sembari Ibu terus menggaruk - garuk lengannya yang masih gatal.

Saya yang kebetulan duduk menghadap ke arah Ibu, tiba - tiba  mendengar seperti ada suara masuk  ke telinga saya sebelah kanan, kalimatnya  berbunyi seperti ini " gosoken Uyah  ", suara tadi  terus menghilang dengan seketika. Saya tidak bisa mengenali, itu suara orang laki atau perempuan.

Saya yang masih keheranan, tolah - toleh ke kanan dan ke kiri, mencari siapa yang  bersuara barusan itu.  Tak ada siapa- siapa di dekat saya , kecuali Ibu saya yang  sedang  duduk di sofa di  depan saya.  

Saya mendengar suara itu dengan jelas, tetapi suara itu tanpa bunyi. Maksud saya, seandainya ada siapa pun yang duduk di sebelah saya, dia tidak akan mendengar suara itu, kecuali saya. 

Akhirnya tanpa pikir panjang, saya segera berjalan menuju ke arah Ibu yang lagi duduk tadi. Sambil berjongkok di depan Ibu, saya  matur ( bilang ) ke Ibu saya, kalau barusan ada suara yang menyuruh saya untuk menggosok tangannya Ibu dengan garam.

Ibu lantas menyuruh saya untuk.mengambil garam di toko ( kebetulan waktu itu kami masih berjualan semacam toko kecil -kecilan ). Waktu itu, garam yang saya ambil mereknya cap daun. Kemudian saya sobek bungkusmya, lalu saya tuang ke tangan saya. Sambil membaca Surat Al Ikhlas 3x, kemudian saya gosokan garam itu ke lengan dan kaki Ibu saya , sampai habis separuh bungkus.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun