Pro Kontra Mal Dibuat Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Surabaya

Sudah satu tahun lebih kita masih didera pandemi covid 19, seperti negara lainnya pun juga begitu. Kegaduhan akibat pandemi covid 19 memang luar biasa. Sudah banyak saudara - saudara kita yang berpulang karena virus yang mematikan ini. 

Sampai saat ini , pemerintah tetap berusaha menekan angka kematian dan penularan dengan berbagai cara dilakukan. Mulai dari penerapan protokol kesehatan, PSBB, PPKM sampai upaya vaksinasi secara nasional. 

Namun virus corona  yang menjadi musuh kita bersama ini justru semakin mengkawatirkan kita semua. Jumlah pasien positif semakin meningkat dan akibatnya kita kewalahan tempat atau rumah sakit untuk menampung pasien covid 19. 

Untuk mengatasi daya tampung rumah sakit yang tidak mencukupi lagi , akhirnya  berbagai upaya dilakukan untuk mencari tempat alternatif sebagai rumah sakit darurat guna penanganan pasien yang semakin membludak jumlahnya. 

Mulai dari beberapa  gedung olah raga, apartemen, lapangan, hotel, bekas benteng belanda  yang  sementara ini di disposisi sebagai rumah sakit darurat untuk mendukung daya tampung bagi pasien covid 19 , karena rumah sakit sudah pada penuh. 

Lagi - lagi walaupun sudah dibuatkan rumah sakit darurat akan tetapi masih kurang juga untuk menampung pasien sehingga perlu dicari lagi tempat alternatif lainnya. Sudah barang tentu ini menjadi tugas satgas covid 19 semakin berat. 

Hal semacam ini hampir di alami oleh semua daerah di seluruh kota besar di Indonesia , termasuk kota Surabaya. Surabaya termasuk juga tinggi angka kasus covid 19, baik  pasien yang sudah meninggal dunia maupun yang masih dalam perawatan intensif. 

Untuk penanganan pasien positif covid 19 , Pemkot Surabaya sampai kewalahan karena minimnya lokasi untuk pasien positif. Salah satu langkah konkrit yaitu dengan  memanfaatkan salah satu bagian mall di Surabaya selatan  sebagai rumah sakit darurat.

Akhirnya ditetapkan lokasi baru untuk pasien  covid 19 yaitu pemanfaatan salah satu mall di Surabaya selatan, City of Tomorrow namanya. Apakah keputusan Pemkot Surabaya ini berjalan sesuai rencana ? Ternyata tidak begitu adanya. Muncul pro dan kontra atas keputusan ini.

Kalau saya melihat situasi kenapa mall yang berlokasi di dekat bundaran waru itu sebagai pilihan Pemkot Surabaya. Memang Pemkot Surabaya bekerjasama dengan Rumah Sakit Siloam untuk pemanfaatan space  di lantai tiga Cito yang rencanannya seperti itu. Katanya sih untuk mengcounter pasien dari luar Surabaya, seperti Sidoarjo dan lainnya. Karena banyak juga pasien covid 19 yang dirawat di Surabaya itu , berasal dari luar kota.