Begitulah yang sekarang terjadi. Setelah Ahok gagal ditumbangkan melalui kasus Rumah Sakit Sumber Waras, sekarang muncul Koalisi Kekeluargaan. Tidak tanggung-tanggung, gabungan 7 partai rame-rame kembali mengeroyok Ahok.
Ketujuh partai itu adalah PDI-P, Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PKB, dan PAN. Alih-alih untuk menawarkan program kerja real untuk membangun DKI Jakarta, mereka justru membuat 7 kriteria Gubernur DKI Jakarta menurut versi mereka masing-masing.Â
Sudah bisa ditebak, ternyata masih ada kata "santun" di antara 7 kriteria itu. Ketujuh kriteria itu adalah: arif, bijaksana, santun, beradab, bersih, cerdas dan beretika. Kalau mendengar kata "santun", kita sering tersenyum dibuatnya. Masih ingat dengan jargon "santun tapi korupsi"?
Koalisi ini memiliki satu misi yang jelas: "Yang penting bukan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta". Apapun dilakukan supaya tujuan mereka tercapai. Bahkan sampai "memaksa" Risma Walikota Surabaya untuk bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta.
Salah satu partai dari Koalisi Kekeluargaan ini menyatakan bahwa koalisi ini bukan untuk melawan Ahok, tapi untuk mencari sosok pemimpin DKI Jakarta yang lebih baik. Bagaimana mungkin masyarakat Jakarta bisa yakin jika yang ditonjolkan hanya kriteria, dan bukan program kerja.Â
Di satu sisi mereka mengatakan ingin Gubernur Jakarta yang lebih baik, tapi di sisi lain mereka tidak melihat kenyataan yang sebenarnya. Gubernur DKI Jakarta saat ini masih terbukti jauh sangat lebih baik dari gubernur-gubernur yang sebelumnya.Â
Hanya waktulah yang akan membuktikan apakah usaha yang satu ini berhasil atau tidak untuk menggagalkan Ahok kembali terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta Periode ke-2. Kalaupun seandainya usaha yang terakhir ini pun masih belum berhasil juga, kira-kira apa lagi ya yang akan mereka perbuat untuk menumbangkan Ahok?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H