Pernah dengar PHP? Anak muda jaman sekarang mengartikannya sebagai "Pemberi Harapan Palsu". Padahal aslinya bukan itu. PHP merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor. Apaaaa? (kaget). Iya, memang itulah kepanjangan aslinya.Â
Tunggu. Ini membingungkan. Mengapa? Karena kata pertama dari singkatan itu adalah singkatan itu sendiri. Kok bisa ya? Hehe... jangan tanya saya kok bisa. Memang sudah dari sononya begitu. Jenis akronim seperti ini disebut dengan akronim yang berulang. Akronim di dalam akronim. Tapi bukan akronim makan akronim, lho ya.Â
PHP adalah sebuah bahasa skrip yang bersifat open source dan banyak digunakan oleh Programmer (orang yang kerjanya membuat program komputer) untuk membuat Aplikasi Web. Orang yang kerjanya membuat Web atau Aplikasi Web biasanya disebut dengan Web Developer.
O iya, Aplikasi Web itu adalah aplikasi yang bisa diakses melalui web, atau dijalankan melalui browser. Nah, bahasa PHP itu dapat disisipkan ke dalam bahasa HTML.
Wah, apalagi HTMLÂ ini? HTML adalah singkatan dari Hyper Text Markup Language. HTML merupakan bahasa markah (tanda/simbol/kode) yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web.Â
Dengan menggunakan HTML, kita dapat menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet. HTML menggunakan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII (American Standard Code for Information Interchange), agar dapat menghasilkan tampilan yang terintegrasi.
Sederhananya begini. Waktu kita menulis di Kompasiana, kita pernah membuat kata tertentu dengan cetakan tebal. Bahasa yang digunakan supaya cetakan tebal tadi bisa terlihat itu, adalah HTML. Demikian juga untuk cetakan miring, garis bawah, tulisan dicoret, tabel dengan baris dan kolom di dalamnya, dan sebagainya... itu semua bisa dibuat dengan bahasa HTML.
HTML dikenal dengan bahasa untuk membuat web yang bersifat statis. Sementara ada kebutuhan untuk membuat web yang dinamis. Bahasa PHP hadir untuk itu. Dengan menggunakan PHP, kita bisa membuat web yang bersifat dinamis. Dikatakan dinamis, karena informasi yang ditampilkan bersifat dinamis sesuai kebutuhan.Â
Contoh, kita bisa mengambil data tertentu yang sebelumnya sudah kita simpan di basis data (Database). Kita pun dapat menyimpan data yang baru ke Database. Nah, untuk menyimpan/membaca data ke/dari Database tadi, maka kita menggunakan bahasa PHP. Di sinilah PHP memainkan fungsinya, karena dia dapat disisipkan di dalam bahasa HTML yang statis tadi.
Seiring dengan berkembangnya Teknologi Informasi, banyak perusahaan/lembaga/institusi/organisasi yang membutuhkan aplikasi yang dapat mengelola data sehingga menghasilkan informasi. Informasi ini tentu saja berguna, baik bagi orang-orang yang ada di dalamnya, termasuk bagi manajemen untuk membantu dalam mengambil keputusan.
Tentu saja kebutuhan untuk menghasilkan Aplikasi Web itu pun otomatis ikut meningkat juga. Banyaknya permintaan akan suatu Aplikasi Web, sering kali tidak sebanding dengan jumlah Web Developer yang benar-benar qualified di bidangnya. Kebutuhan Pengguna yang terkadang rumit pun harus bisa diterjemahkan oleh Web Developer dalam waktu secepat mungkin.Â